Menteri Erick Rela 'Nyamar' jadi Pegawai Apotek, Apa yang Dicari?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir lakukan cara unik untuk memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 yang ada di Klinik Kimia Farma. Dirinya rela menyamar sebagai pelayan di Klinik Kimia Farma di Depok.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir lakukan cara unik untuk memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 yang ada di Klinik Kimia Farma. Dirinya rela menyamar sebagai pelayan di Klinik Kimia Farma di Depok.
Menteri Erick ingin membuktikan langsung bahwa aplikasi Farma Plus dapat bekerja dengan baik di lapangan. Utamanya dalam memberikan data sesuai dengan kebutuhan langsung.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Kenaikan saham apa yang memuji Erick Thohir? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
"Saya sengaja datang ke Apotek Kimia Farma di daerah Depok untuk meninjau serta memastikan ketersediaan obat dengan menggunakan aplikasi Farma Plus yang dikembangkan oleh Kimia Farma. Saya cek langsung dengan melayani konsumen yang datang," tulisnya seperti dikutip di laman instagram @erickthohir, Kamis (9/9).
Mantan Bos Inter Milan itu secara langsung juga ingin memastikan agar masyarakat berada di Depok dan sekitarnya mudah dalam mencari apotik dan mendapatkan obat-obatan. Transformasi digital dilakukan Kimia Farma ternyata berjalan sesuai dengan tujuannya, memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya berharap masyarakat dapat terus terjaga kesehatannya, sehingga roda perekonomian dapat terus berjalan, Karena rakyat harus mendapatkan askes fasilitas keshatan yang mudah," tandasnya.
Erick Thohir: Program Vaksinasi Harus Paralel dengan Ketersediaan Obat Covid-19
Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi memastikan ketersediaan vitamin dan obat-obatan, terutama tujuh jenis obat Covid-19 yang harus selalu ada dalam jumlah yang memadai. Obat harus selalu tersedia walaupun kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir ini mengalami penurunan. Obat-obatan harus tersedia di apotek-apotek di bawah koordinasi Kimia Farma/
Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir saat melakukan pengecekan di apotek Kimia Farma yang terdapat di wilayah Depok, Jawa Barat, akhir pekan ini.
"Program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah demi mempercepat terbentuknya herd immunity harus pararel dengan ketersediaan obat-obatan untuk Covid-19 yang mencukupi. Sehingga selalu siap di saat masyarakat membutuhkan. Menurut saya, keberadaan aplikasi dan situs Farmaplus sangat membantu masyarakat untuk mengecek apotek terdekat yang menyediakan obat-obatan tersebut. Tadi saya sudah cek, ternyata cocok data yang ada di aplikasi Farmaplus dengan ketersediaan obatnya di apotek Kimia Farma," ujar Erick Thohir.
Selain melihat ketersediaan tujuh jenis obat Covid-19, yakni Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab, Erick Thohir juga memeriksa kecocokan data obat-obat tersebut dengan data yang terdapat di aplikasi Farmaplus atau situs https://farmaplus.kemkes.go.id/. Dia menyebut, pengecekan keberadaan obat juga bertujuan agar para direksi Kimia Farma, apoteker, dan petugas layanan publik di apotek tersebut tetap waspada akan obat-obat yang dibutuhkan masyarakat.
"Jangan sampai lengah. Di saat pandemi naik, obat tidak ada, dan ketika pandemi turun, obat juga tidak ada. Jangan sampai seperti itu. Dan hari ini, saya lihat kondisi bagus, pelayanan juga baik, dan ketelitian dalam memeriksa resep dokter juga bagus," tegasnya.
Di Farmaplus tersaji ketersediaan obat di semua apotek yang ada di seluruh Indonesia. Pada aplikasi dan situs tersebut juga menampilkan total 4.444 apotek Kimia Farma yang tersebar di tanah air dengan dilengkapi peta untuk mengetahui lokasi dan juga data 839.500 jenis obat, termasuk tujuh jenis obat Covid-19.
"Untuk obat lainnya yang diproduksi di dalam negeri, terutama oleh holding farmasi BUMN, kami akan tingkatkan kapasitas produksinya sehingga stoknya selalu terjaga. Dalam upaya memerangi pandemi Covid-19 ini, pemerintah akan terus memastikan untuk hadir, baik untuk mempercepat vaksinasi dan menyediakan obat-obatan yang diperlukan masyarakat dengan harga yang terjangkau," pungkas Erick Thohir.
(mdk/bim)