Menteri Erick Sebut UU Cipta Kerja Tuntut BUMN Ciptakan Inovasi
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan ada tugas khusus yang diemban perusahaan pelat merah terkait Undang-undang Cipta Kerja. Tugas khusus tersebut yakni terkait kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk melakukan riset dan inovasi, yang saat ini sedang berjalan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan ada tugas khusus yang diemban perusahaan pelat merah terkait Undang-undang Cipta Kerja. Tugas khusus tersebut yakni terkait kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk melakukan riset dan inovasi, yang saat ini sedang berjalan.
"Dalam UU Cipta kerja, kementerian BUMN diberikan penugasan khusus oleh pemerintah untuk bekerjasama dengan lembaga pendidikan dalam rangka melakukan riset dan inovasi," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dalam Economic Outlook 2021: Manfaat UU Cipta Kerja Bagi Dunia Usaha, Selasa (24/11).
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Apa yang akan diperiksa Erick Thohir di SUGBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berencana untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta Pusat, bersama Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, pada tanggal 7 atau 8 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
Sebagai contoh, Menteri Erick menyebutkan pengembangan vaksin Merah Putih yang merupakan kerja sama PT Bio Farma (Persero), Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Serta pengembangan proyek EV (electric vehicle) battery yang merupakan kerja sama Pertamina, PLN, dan Inalum. Kami juga melibatkan lembaga pendidikan dalam negeri seperti ITB dan Universitas Sebelas Maret," jelas Menteri Erick.
Melalui kerja sama ini, Menteri Erick berharap dapat memberikan ide segar untuk inovasi dan menghasilkan produk berkualitas yang memiliki daya saing.
Menteri Rini Selalu Ngomel karena BUMN Minim Inovasi
Kementerian badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginstruksikan seluruh perusahaan pelat merah meningkatkan kinerja di tengah gejolak ekonomi. Salah satu caranya dengan gencar melakukan inovasi terhadap produk-produknya.
Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, untuk memaksimalkan inovasi, perusahaan BUMN perlu bersinergi. Menteri Rini mengaku kerap marah pada anak buahnya lantaran tidak berinovasi dalam memasarkan produk hasil perusahaan BUMN.
"Saya selalu bicara ke deputi, saya selalu ngomel. Ini bapak-bapak sudah lama di sini tapi tidak pernah pasarkan produk BUMN lain," ujar Menteri Rini di kantornya, Kamis (13/8).
Kemudian Rini mencontohkan salah satu keunggulan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII yang dapat memasok bahan baku teh untuk dapat memproduksi minuman kemasan. Dia heran sebab PTPN VIII justru lebih banyak memasok bahan baku teh untuk perusahaan swasta. BUMN perkebunan tersebut memasok 70 persen bahan baku teh untuk Sosro. Padahal, PTPN memproduksi teh dengan label Walini.
"Kok tahu tehnya bagus, kenapa tidak dari dulu bikin teh kotak BUMN? Kalau kita ke situ akan jauh lebih baik. Kita bisa mencapai tujuan dengan baik," jelas dia.
Rini yakin, sesungguhnya teh buatan PTPN VIII bisa laris di pasaran jika bersinergi dengan pihak lain. Begitu juga perusahaan lain dalam memasarkan produknya agar lebih banyak dikonsumsi masyarakat.
"Yang belum adalah bagaimana sinergi sampai ke ritel. Ini sebenarnya potensi yang sangat besar, teh Walini dikasih madu. Bayangkan kalau semuanya pakai itu, karyawan BUMN ada hampir satu juta, belum lagi om dan tantenya. Saya ingin 10 tahun arahnya ke sana. BUMN akan jadi konglomerat terbesar di ASEAN," terang dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)