Menteri ESDM Janji Maksimalkan Semua Potensi Energi di Indonesia
Sebagai informasi, pemerintah memiliki sejumlah agenda pemanfaatan energi yang ada di tanah air. Mulai dari pemanfaatan bahan bakar fosil yakni batubara, minyak dan gas.
Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sehingga semua sektor energi yang digarap bersamaan demi mendapatkan kebermanfaatan maksimal.
"Kita ingin memanfaatkan sumber energi yang ada," kata Arifin dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2020 Dan Rencana Kerja Tahun 2021 secara virtual, Jakarta, Kamis (7/1).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
Sebagai informasi, pemerintah memiliki sejumlah agenda pemanfaatan energi yang ada di tanah air. Mulai dari pemanfaatan bahan bakar fosil yakni batubara, minyak dan gas.
Dari sisi energi baru terbarukan (EBT), pemerintah juga memanfaatkan energi panas bumi, angin, air, sampai energi surya. Dua sektor ini terus digarap pemerintah meskipun terlihat berseberangan.
"Kita memanfaatkan ini semua, utamanya untuk bauran 23 persen penggunaan EBT di tahun 2025 karena ini komitmen kita," kata Arifin.
Program penurunan emisi gas rumah kaca juga akan terus dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Namun, Arifin mengatakan langkah ini tetap disesuaikan dengan nilai keekonomian. "Ke depan kita harus bisa memanfaatkan yang ada dan tentu saja melihat keekonomian," kata dia.
Saat ini kata Arifin, pemanfaatan energi surya masih kompetitif. Beberapa negara mengklaim telah bisa menghasilkan dan mengandalkan listrik dengan menggunakan energi matahari ini.
Antisipasi Pemerintah
Untuk itu, pemerintah Indonesia harus melakukan antisipasi dari yang akan terjadi. Dia menilai dengan berbagai kekayaan alam yang ada di Indonesia bakal mendatangkan banyak investasi yang masuk dan bisa menyerap tenaga kerja lebih besar.
"Energi kita kompetitif dan produk kita ini kompetitif, maka investasi ini akan berkembang dan penyerapan tenaga kerja ini akan lebih besar," kata dia.
Selain itu berbagai target capaian bauran pemanfaatan energi ini akan mengurangi devisa impor. Termasuk menghasilkan energi yang kompetitif bagi sektor industri sebagai sasaran target di masa depan.
(mdk/idr)