Menteri Jonan alokasikan Rp 3,3 T untuk infrastruktur energi 2018
Menteri Jonan alokasikan Rp 3,3 T untuk infrastruktur energi 2018. Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan langsung dampak dari belanja pemerintah. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan 15 persen atau Rp 1,1 T untuk belanja publik nonfisik, dan sebesar 34 persen atau Rp 2,2 T untuk belanja aparatur.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan anggaran sebesar 51 persen atau Rp 3,3 triliun untuk pembangunan fisik. Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan langsung dampak dari belanja pemerintah.
Usulan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan itu pun disepakati oleh Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat penetapan pagu indikatif Kementerian ESDM Tahun 2018 sebesar Rp 6,5 triliun dalam rapat kerja Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian-Lembaga (RKA K-L) di Gedung DPR, Kamis (15/6) malam.
"Idealnya belanja publik fisik itu sekitar 51 persen. Memang ini sesuai arahan Bapak Presiden juga," kata Menteri Jonan seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Jumat (16/6).
Menteri Jonan memaparkan dari anggaran Rp 6,5 triliun, pemerintah mengalokasikan 51 persen atau Rp 3,3 triliun untuk belanja publik, 15 persen atau Rp 1,1 triliun untuk belanja publik nonfisik, dan sebesar 34 persen atau Rp 2,2 triliun untuk belanja aparatur.
Dia menambahkan belanja aparatur tetap dimasukkan dalam anggaran, namun jika ada penghematan akan digunakan untuk pengawasan.
Menteri Jonan juga meyakinkan perubahan anggaran belanja publik fisik merupakan bentuk pertanggungjawaban untuk pengelolaan sektor ESDM yang lebih baik. "Pertanggungjawaban kepada masyarakat bahwa apa yang kita berikan kepada masyarakat ini jauh lebih besar," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menyambut baik usulan 51 persen anggaran untuk masyarakat. "Usulan ini sangat ideal 51 persen. Bisa dibilang mayoritas saham di Kementerian ESDM itu pemiliknya rakyat," kata Gus Irawan.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
Baca juga:
4 Menteri Jokowi minta tambahan anggaran di 2018, termasuk Puan
Menko Darmin minta tambahan anggaran Rp 150 miliar untuk 2018
Target pertumbuhan ekonomi pemerintah Jokowi di 2018 dipangkas
MenPAN-RB minta tambahan anggaran jadi Rp 338 miliar di 2018
Asian Games hingga pertemuan IMF-Bank Dunia genjot pertumbuhan 2018
Misbakhun minta tim ekonomi wujudkan janji Presiden Jokowi
Menebak adakah kenaikan gaji untuk PNS tahun depan?