Menteri Jonan belum minat tambah kandungan biodiesel ke solar
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pihaknya belum ingin menambah kandungan biodiesel pada solar menjadi 20 persen (B20), saat ini kandungan tersebut masih 15 persen (B15).
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pihaknya belum ingin menambah kandungan biodiesel pada solar menjadi 20 persen (B20), saat ini kandungan tersebut masih 15 persen (B15). Hal ini dipertahankan agar pencampuran berjalan terlebih dahulu dan untuk menghindari perdebatan.
"Ya B15 lah kalau bisanya B15 ya B15, dari pada debat akhirnya tidak dipakai kan," kata Jonan, di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (10/4).
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Menurutnya, pencampuran biodiesel dengan solar dilakukan untuk meningkatkan porsi penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada sektor transportasi. Seperti pada lokomotif kereta sebesar 5 persen dan alat berat pertambangan dengan campuran sebesar 15 persen.
Dengan adanya perluasan penerapan campuran biodiesel ke solar, maka konsumsi biodiesel bertambah 1 juta kilo liter (kl) dalam setahun, maka total penggunaan biodiesel menjadi 3,5 juta kl dalam satu tahun. "Jadi mulai nambahnya dalam kurun waktu 12 bulan ke depan tambah 1 juta jadi 3,5 juta kl kelapa sawit untuk ditambahkan di solar," imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM akan menerapkan campuran 20 persen minyak sawit (biodiesel) ke solar nonsubsidi, mulai diberlakukan pada 2018. Hal ini untuk mencapai target penyerapan biodiesel.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, perluasan pencampuran biodiesel ke solar nonsubsidi hanya berlaku pada industri khususnya kendaraan operasional pertambangan, bukan solar non subsidi untuk alat transportasi darat umum.
Industri terpilih menerapkan campuran biodiesel 20 persen, karena sebelumnya secara sukarela sudah melakukan hal tersebut.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
ESDM dan KLHK cari cara agar kasus tumpahan minyak tak terulang
Menteri Jonan beri sinyal tak naikkan royalti tambang minerba
Tolak kenaikan harga BBM, ratusan mahasiswa segel kantor Kementerian BUMN dan ESDM
Harga Pertalite naik, ESDM ingin konsumsi Premium kembali normal
Pemerintah ubah Premium di Jamali jadi BBM penugasan