Menteri Jonan dorong pencegahan penularan HIV di sektor transportasi
Awak pelaut dan sopir angkutan menjadi perhatian pemerintah sebagai obyek penyebaran virus HIV.
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengimbau agar para pemangku kepentingan di sektor transportasi untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS. Menurutnya, sektor transportasi menjadi salah satu potensi penyebaran virus yang menyerang sistem imun tubuh tersebut.
Menteri Jonan mencontohkan penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) melalui penderita yang melakukan perjalanan dari Timur Tengah ke Korea Selatan. "Penyebaran virus itu kan bisa lewat mobilitas, seperti perpindahan orang. Jadi ini harus mendapat perhatian khusus," kata Menteri Jonan dalam Acara Puncak Hari AIDS sedunia tahun 2015 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Minggu (6/12).
Pencegahan tersebut dilakukan melalui edukasi tentang bahaya atau resiko infeksi HIV/AIDS kepada para pelaku profesi perhubungan, seperti awak pelaut dan sopir angkutan jarak jauh. Selain itu, pencegahan dilakukan dengan mendorong pelaksanaan tes sehingga dapat diketahui secara dini status HIV-nya agar ditangani secepatnya.
"Kami memberikan tempat untuk tim gabungan melakukan penyuluhan. Nanti sektor Kementerian Kesehatan yang memberikan edukasi dan tes HIV itu," imbuh Jonan.
Selain itu, Kemenhub juga secara rutin telah melaksanakan penyuluhan, pelatihan kader, mencetak dan mendistribusikan media komunikasi dan edukasi (KIE), serta mendorong cek kesehatan berupa tes HIV.
Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek menambahkan, pihaknya telah menyediakan pos kesehatan di berbagai tempat, baik terminal, bandara, stasiun, dan pelabuhan. Sehingga secara dini para penderita HIV/AIDS bisa segera diobati.
Meski sudah menyediakan obat Antiretroviral (ARV) untuk mengobati virus HIV/AIDS, Menteri Nila juga mengimbau agar masyarakat turut berpartisipasi untuk melaporkan jika ada penderita, agar bisa ditangani lebih cepat.
"Masyarakat harus punya tanggung jawab bersama, untuk memeriksakan dirinya agar kita bisa tahu siapa penderita HIV. Bagi siapa saja yang mau diobati, diperiksa. Dengan begitu kami bisa berhasil mengurangi penyakit ini," paparnya.
Baca juga:
Orang dengan HIV identik dengan kematian dini?
Gara-gara hobi sewa PSK, tuna daksa di Tabanan terkena AIDS
Potret suram pecandu heroin simpan jarum suntik di pohon pisang
Kisah menyedihkan ibu rumah tangga jadi korban suami sering jajan
Angka penderita HIV meningkat, homoseksual dan perempuan mendominasi
Mantan pemadat setuju penjara dijaga buaya untuk bandar narkoba
Cerita pahit getir kehidupan ODHA di Indonesia
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Bus Trans Jateng hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi? Agung menilai, kehadiran BRT untuk memenuhi keinginan masyarakat akan kebutuhan transportasi.
-
Siapa yang menegur Ivan Gunawan terkait busananya? Tak Ada Satupun Yang Membela Saat Kena Teguran KPI, Ivan Gunawan: Alhamdulillah Nggak Punya Teman Artis Ivan Gunawan Mengaku Tak Punya Teman Artis Igun, pria yang akrab disapa Ivan Gunawan, menyatakan bahwa ia sudah tidak memiliki teman sesama artis. Hal ini disampaikannya ketika menghadapi masalah dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait busana yang dikenakannya, dimana teman-temannya tidak memberikan bantuan.
-
Siapa yang mencetuskan ide PO Bus ALS untuk mengangkut penumpang? Melansir dari kanal merdeka.com, sang pemilik ALS yaitu Chandra Lubis memaparkan jika awal berdirinya ALS ini pada saat sang ayah berbisnis sejumlah barang hasil bumi. Guna mengangkut barang dagangan, maka bisnis tersebut tentu membutuhkan transportasi. Lantas, ayah beserta rekannya sepakat untuk menggunakan truk.