Menteri Jonan: Kalau AirAsia salah ya salah saja
Kemenhub: Tidak bertindak cepat dianggap lelet, bertindak cepat dianggap lebay.
Kementerian Perhubungan menuding maskapai penerbangan Indonesia AirAsia melanggar izin karena terbang di luar hari yang diberikan. AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dituding terbang ilegal karena terbang pada hari Minggu. Kemenhub mengaku, rute itu hanya diberikan ke AirAsia pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan merespon cepat dengan membekukan sementara rute penerbangan Surabaya-Singapura (PP) milik Indonesia AirAsia. Jonan menanggapi santai pembekuan sementara rute AirAsia itu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
Dia mengaku tidak ada yang meneleponnya menyampaikan kritik atas putusan itu. "Kita mencabut rute AirAsia. Tidak ada yang telepon saya (setelah putusan itu), yang telepon Pak Djoko (Plt Dirjen Perhubungan Udara), sama sekali tidak ada," ujar Jonan di kantornya, Selasa (6/1).
Jonan berkukuh bahwa AirAsia melakukan pelanggaran dengan mengubah atau menambah slot penerbangan agar bisa terbang di luar izin yang diberikan. Mantan Dirut KAI ini mengaku sudah menyampaikan ini secara langsung pada CEO AirAsia Tony Fernandes.
"Tony Fernandes saya kirim email. Kalau salah, salah saja. Ini bukan anak kecil, ini bisnis yang tanggung jawabnya besar sekali," tegasnya.
Di tempat sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid menyampaikan, ada alasan kuat di balik cepatnya penetapan pelanggaran izin rute untuk AirAsia QZ 8501.
"Di sana ada penerbangan di luar jadwal. Ini runyam. Tidak bertindak cepat dianggap lelet, bertindak cepat dianggap lebay," jelas dia.
Kemenhub, kata Hadi, tidak akan menolerir pelanggaran terkait regulasi hingga prosedur. "Ini masalah keselamatan," ungkapnya.
Dia juga menegaskan, Menteri Jonan tidak akan pandang bulu terkait pelanggaran regulasi hingga prosedur transportasi.
"Menhub nggak akan lindungi dan tutupi siapa yang terlibat," tutup dia.
Baca juga:
Menteri Jonan: CEO AirAsia mengaku salah, tidak ada izin terbang
AirAsia QZ8501 terbang ilegal, Jonan nonaktifkan 7 pejabat
Serangan DPR, Jonan harus tanggung jawab atas jatuhnya AirAsia
AirAsia terbang ilegal, Komisi V DPR bakal evaluasi kerja Jonan
Gerindra sebut Jonan paling bertanggungjawab dalam kasus AirAsia
Jonan dinilai terburu-buru bekukan AirAsia Surabaya-Singapura