Menteri Rini belum tahu Jokowi tolak kereta cepat China & Jepang
RIni baru saja selesai rapat bersama Komisi VI DPR.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengaku belum tahu keputusan akhir rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Rini mengaku belum bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang telah dilaporkan hasil kajian dari tim penilai.
"Saya akan pelajari dulu. Saya belum tau sih ya. Saya belum tahu keputusannya beliau (Presiden Jokowi). Saya belum mendengar, baru selesai ini (rapat dengan DPR). Saya belum mau memberikan komentar pada saat sekarang," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/9).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
Diberitakan sebelumnya, rencana pembangunan kereta cepat atau High Speed Train (HST) Jakarta-Bandung nampaknya akan dibatalkan. Pasalnya, Presiden Joko Widodo tidak mau pembangunan kereta cepat ini menggunakan dana APBN. Namun untuk Business to Business (B to B), Jokowi mempersilakan.
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengungkapkan, Presiden Jokowi sepakat dengan usulan dari para menteri dan tim penilai, bahwa pembangunan HST ini tidak akan menggunakan APBN sedikit pun. Pasalnya, moda transportasi massal untuk Jakarta-Bandung masih ada, seperti kereta api.
"Karena saat ini sudah ada jalur eksisting kereta api. Jadi kalau mau buat kereta api yang modelnya beda ya biar aja dunia usaha yang bangun. Mau BUMN, (atau) BUMN patungan dengan siapa. Selama tidak menggunakan APBN baik langsung ataupun tidak langsung," tegasnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/9).
Dia menambahkan, proposal dari China dan Jepang seakan ditolak dengan halus oleh Jokowi. Karena dalam proposal Jepang meminta garansi pengerjaan proyek dengan APBN, sebesar 50 persen dari nilai proyek. Sedangkan, China meminta penyertaan modal dari APBN.
"Karena kan ini APBN juga terbatas, lebih baik digunakan untuk pembangunan kereta api di luar Jawa. Kan perhubungan sendiri mendapat mandat untuk membangun kereta api trans Sumatera, trans Sulawesi, trans Kalimantan dan trans Papua," tuturnya.
(mdk/idr)