Menteri Rini: Kalau diperlukan, kita bisa impor beras dengan cepat
Saat ini Bulog memiliki 1,2 juta ton beras dan pemerintah menyatakan belum akan membuka keran impor.
Pagi ini, Jumat (15/5), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menemui Presiden Joko Widodo di Istana Presiden.
"Memberikan laporan mengenai beberapa hal, satu mengenai bagaimana pengadaan beras di Bulog," kata Rini kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/).
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Bulog menyerap produk petani dalam negeri untuk menjaga stok beras? Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Menteri Rini menuturkan, pemerintah belum memutuskan untuk membuka keran impor beras. Namun, pemerintah sudah memberikan restu pada Bulog jika harus melakukan impor beras.
"Belum (impor), sampai sekarang dengan kemampuan mereka, dapat menyerap. Presiden menyatakan kalau memang nanti perlu toh dengan cepat kita bisa impor," ucap Menteri Rini.
Dia menyebut, saat ini Bulog memiliki 1,2 juta ton beras. Bulog masih mampu menyerap 35.000 ton dan kemungkinan berlanjut terus.
"Panen kali ini tak seperti tahun lalu. Kalau tahun lalu serentak. Dengan perubahan cuaca sekarang ini lebih terbagi. Memang April kemarin termasuk paling besar. Di Mei dan Juni juga ada terus," jelas Rini.
"Dengan program Pak Mentan dengan ada namanya tanam dadu, itu tanam antara begitu panen tanam lagi ternyata lancar. Insya Allah kita bisa serap lebih banyak lagi," tambahnya.
(mdk/noe)