Menteri Rini Resmikan Kapal Wisata Komodo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan Kapal Motor Penumpang (KMP) Komodo dan Dermaga Pulau Rinca di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat. Kapal ini diharapkan bisa mendukung kemajuan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan Kapal Motor Penumpang (KMP) Komodo dan Dermaga Pulau Rinca di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat. Kapal ini diharapkan bisa mendukung kemajuan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Dia menjelaskan, dengan hadirnya KMP Komodo yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), masyarakat dan wisatawan bisa memanfaatkan transportasi laut yang aman, nyaman dan terjangkau menuju Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pink Beach.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan Ferry Irawan dibebaskan dari penjara? Pada tanggal 18 Agustus 2023 yang lalu, Ferry akhirnya dibebaskan setelah menghabiskan 7 bulan di lapas kelas 2A, Kediri, Jawa Timur.
-
Kapan bangkai kapal SS Tobol ditemukan? Sebuah kapal tua bekas Perang Dunia 1 ditemukan di lepas pantai timur laut Skotlandia pada Agustus 2024.
-
Harta karun apa yang ditemukan Mensun Bound di dekat bangkai kapal Portugis? Ia dan timnya menemukan mereka di dekat bangkai kapal tersebut yang meliputi rempah-rempah (lada, cengkeh, pala, dan fuli), kerang cowrie (digunakan sebagai uang di beberapa bagian Afrika), porselen Ming abad ke-16 – dan sekitar 50 kilogram emas.
"Saya terus mendukung agar ASDP tidak hanya mendorong konektivitas antarpulau tetapi juga mampu mendorong pengembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat," kata Menteri Rini, dikutip Antara, Jumat (7/12).
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo merupakan salah satu wujud kontribusi ASDP dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat, khususnya yang ingin menikmati keindahan alam di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pink Beach .
KMP Komodo didesain sebagai kapal wisata berkapasitas 80 orang yang dilengkapi dengan fasilitas dan kenyamanan bagi penumpangnya seperti AC, tempat duduk yang bisa diatur kemiringannya (reclining seat), mini bar, layanan hiburan serta mushola. Kapal akan melaju dengan kecepatan sembilan knot. Setiap ruangan yang dihadirkan KMP Komodo didesain untuk dapat memberikan kenyamanan lebih kepada penumpangnya.
Salah satu bagian menarik, KMP Komodo menghadirkan area terbuka beratapkan luvre yang berada di bagian atas deck kapal. Di area terbuka ini penumpang dapat duduk-duduk di kursi kayu sembari menikmati pesona laut Labuan Bajo yang semakin membuat perjalanan berkesan. Selain itu, disediakan juga fasilitas kursi bagi penumpang kapal yang ingin berjemur, menikmati keindahan pemandangan Labuan Bajo dari atas kapal.
"Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan kepada para penumpang, khususnya wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Pulau Padar dan Pink Beach," tutur Ira.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rini juga melakukan peresmian Dermaga di Pulau Rinca yang dibangun bagi penduduk setempat dari sinergi enam BUMN yaitu PT Bank Mandiri (Psersero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Pembangunan Dermaga Rinca menelan dana Rp4,38 miliar. Keberadaan dermaga baru itu memungkinkan kapal-kapal berukuran besar, termasuk speed boat untuk merapat ke Pulau Rinca.
"Sebelumnya Dermaga di pulau ini hanya terbuat dari kayu, namun sekaran sudah dibangun dengan baik berkat sinergi enam BUMN. Semoga keberadaan dermaga ini bisa membantu masyarakat Pulau Rinca terutama untuk bisa menjadi sarana penunjang transportasi masyarakat. Terima kasih kepada BUMN yang sudah terlibat," kata Rini.
Baca juga:
BTN Gandeng 4 Startup Kembangkan Bisnis
Jasa Marga Bakal Bangun 3 Hotel di Rest Area Tol Trans Jawa
Lahan Terbatas, PTPN Bakal Ekspansi Lahan Tebu ke Luar Jawa
PTPN III Butuh Rp 13 Triliun Tingkatkan Kualitas Pabrik Gula
Pertamina Antisipasi Kenaikan Permintaan BBM & LPG Jelang Natal dan Tahun Baru
PGN Kembali Sabet Penghargaan LHKPN dari KPK