Menteri Sri Mulyani Nilai Robot Bukan Tak Mungkin Menjadi Obyek Pajak di Masa Depan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa pengenaan pajak pada robot bukan sesuatu yang tidak mungkin. Apalagi dengan perkembangan teknologi, di mana sejumlah negara mampu menciptakan robot menyerupai manusia dan memiliki kewarganegaraan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa pengenaan pajak pada robot bukan sesuatu yang tidak mungkin. Apalagi dengan perkembangan teknologi, di mana sejumlah negara mampu menciptakan robot menyerupai manusia dan memiliki kewarganegaraan.
"Jadi ketika Anda berbicara mengenai pajak untuk robot, saya pikir itu merupakan sesuatu yang nyata, karena Sophia memiliki kewarganegaraan," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/9).
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Kapan robot gajah itu dibuat? Mesin ini diciptakan oleh M. Marcel Survivet dari Paris, Perancis, di 1932, menggabungkan kecanggihan teknologi dengan imajinasi yang luar biasa.
-
Bagaimana robot anjing belajar melukis? Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak. Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
-
Kapan robot Perseverance memotret batu yang mirip alpukat? Diambil pada 8 September, foto tersebut menampilkan sepasang batu menyerupai buah alpukat yang terbelah dua.
-
Robot anjing apa yang diajarkan oleh Agnieszka Pilat untuk melukis? Pilat, yang lahir di Polandia dan sekarang tinggal di AS, menghabiskan waktu berbulan-bulan mengajari tiga mesin berkaki empat bernama Basia, Vanya, dan Bunny.
Seperti diketahui kehadiran Robot Sophia, yang dikembangkan oleh perusahaan berbasis di Hong Kong, Hanson Robotics mendapatkan kewarganegaraan Arab Saudi pada 2017. Sekaligus menjadi robot pertama yang memperoleh kewarganegaraan.
Menteri Sri Mulyani mengatakan kehadiran Sophia bisa menjadi salah satu penguat untuk robot agar bisa dikenakan pajak oleh negara yang memberikan kewarganegaraan. Sehingga, ketika robot telah memiliki kewarganegaraan, maka kewajiban untuk membayar pajak pun sudah berlaku.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun bertanya-tanya terkait kehadiran Sophia di Indonesia. Sebab, sebagai robot yang memiliki kewarganegaraan, seharusnya Sophia juga memiliki passport dan diperiksa oleh petugas imigrasi.
"Saya membayangkan ketika Sophia masuk ke Indonesia, apakah dia memiliki paspor atau tidak. Dan pihak keimigrasian seharusnya sudah memproses paspornya. Jadi, ya, welcome Sophia and welcome to the new world," klakar Menteri Sri Mulyani.
Kecewa Tak Bisa Selfie Bareng Sophia
Robot tercerdas di dunia, Sophia tampil memukau dan telah banyak berdialog dengan para pejabat pemerintah. Menteri Sri Mulyani mengaku menyesal lantaran tidak bisa berinteraksi langsung dengan robot tersebut.
Saat menjadi pembicara dalam acara Youth Dialogue 2019, Menteri Sri Mulyani bahkan menduga para peserta yang hadir lebih ingin melihat robot ketimbang mendengarkan diskusi secara interaktif.
"Saya sangat menyesal tidak bisa melihatnya, tapi saya yakin banyak dari kalian yang memperoleh kesempatan untuk selfie dengan dia. Saya juga sangat berharap sebenernya mempunyai kesempatan yang sama," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berkesempatan mengajak robot Sophia berinteraksi dalam acara Youth Dialogue 2019 di Jakarta. Dalam perbincangan itu, Menteri Rudiantara menguji kapabilitas robot tercerdas di dunia tersebut.
Pada awalnya, Menteri Rudiantara iseng bertanya soal hubungan asmara antara robot-manusia. Sophia menjawab itu memungkinkan dan zaman sekarang sudah ada orang yang menikahi smartphone bahkan hologram, meski Sophia sendiri tak tertarik pacaran karena masih muda.
Baca juga:
Pemerintah Akui Butuh Waktu Lama Untuk Ciptakan Robot Cerdas
VIDEO: Rudiantara Sebut Robot Sophia 'Enggak Pintar-Pintar Amat'
Aksi Robot Sophia Tampil Berkebaya di CSIS Global Dialogue 2019
Rudiantara Ungkap Kelemahan Robot Sophia
Manusia Bukan Takut Kehilangan Pekerjaan Tapi Pendapatan
VIDEO: Merasakan Nikmatnya Es Kopi Buatan Bartender Robot di China
Lebih Dekat dengan Kebaya Robot Sophia yang Buat Industri Fesyen Bergairah