Lukisan yang Dibuat Robot Anjing ini Laku Rp 600 Jutaan, Begini Wujud Karyanya
Robot menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
Robot menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
Lukisan yang Dibuat Robot Anjing ini Laku Rp 600 Jutaan, Begini Wujud Karyanya
Agnieszka Pilat bukanlah seniman biasa. Dia tidak menggunakan kuas, pensil atau bahkan tangannya sendiri untuk membuat karya seninya.Sebagai gantinya, dia menggunakan robot — khususnya robot anjing yang dibuat oleh Boston Dynamics dikutip NYPost, Rabu (24/1).
Pilat, yang lahir di Polandia dan sekarang tinggal di AS, menghabiskan waktu berbulan-bulan mengajari tiga mesin berkaki empat bernama Basia, Vanya, dan Bunny.
Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Siapa yang membuat robot gajah ini? Mesin ini diciptakan oleh M. Marcel Survivet dari Paris, Perancis, di 1932, menggabungkan kecanggihan teknologi dengan imajinasi yang luar biasa.
-
Bagaimana robot gajah ini dibuat? M. Marcel Survivet menciptakan Mechanical El dengan menggabungkan elemen-elemen dari mesin berjalan dengan desain yang mirip dengan gajah sungguhan.
Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar. Pilat mengatakan dia pertama kali terpesona dengan robot anjing ketika dia melihatnya di YouTube.
Dia lantas menghubungi Boston Dynamics dan bertanya apakah dia bisa berkolaborasi dengan mereka.
Perusahaan setuju dan mengajarinya cara menggunakan robot anjing.
Dia kemudian melukis beberapa potret salah satu dari mereka sebelum dia mulai aktif bekerja dengan mereka sebagai rekan kreatifnya.
Pameran ini disebut “Heterobota,” dan robot-robot tersebut sepenuhnya otonom. Pilat mengatakan ini adalah perubahan signifikan dalam praktiknya.
Sebelumnya, dia selalu berada di studio bersama robot, di mana mereka merasa lebih seperti perpanjangan lengannya.
Untuk menavigasikannya robot mengandalkan kubus kecil kode QR. Ketika mereka perlu istirahat dan memulihkan tenaga, mereka kembali ke stasiun doknya.
Pilat bekerja dengan para insinyur dan museum untuk mewujudkan visinya. Hasilnya adalah rangkaian 36 lukisan yang menyerupai karya seni manusia.
Beberapa lukisan ini telah terjual hingga USD40.000 atau Rp 628 juta di lelang.
Robot-robot tersebut terlihat sedang melukis, menavigasi lingkungannya, dan melakukan pengisian daya mandiri dalam pameran yang berlangsung hingga 7 April.
Tema pameran ini adalah AI generatif. Pilat mengatakan, ada bahasa yang tertanam dalam 16 simbol yang ditampilkan dalam lukisan tersebut.