PIMFW 2024, Kolaborasi Adly Baschi x Evan Hartono Ciptakan Koleksi Pakaian Wastra yang Ceria
Adrie Basuki X Evan Hartono gunakan berbagai elemen, mulai dari karya ilustrasi hingga kain lurik Jepara, pada koleksi busana yang dipresentasikan di PIMFW 2024
Kontras, tapi masih selaras. Begitulah kesan yang didapat saat presentasi koleksi busana Adrie Basuki X Evan Hartono di landasan pacu Plaza Indonesia Men`s Fashion Week (PIMFW) 2024 berakhir hampir pukul 19.00, Jumat, 6 September 2024.
Mengusung tema "PURE (Unconditional Love)," kolaborasi perdana keduanya terinspirasi dari persahabatan tulus antara pecinta hewan dan hewan peliharaannya. Perwujudannya menginspirasi para pecinta fashion untuk lebih memaknai cinta tanpa syarat dalam kehidupan sehari-hari.
Ide itu dipresentasikan dengan apik melalui ilustrasi lukisan "Dogs" karya Evan Hartono, yang merupakan seorang neurodiverse artist. Neurodiversitas telah jadi istilah populer dalam beberapa tahun terakhir, menurut Guardian, dikutip Sabtu (7/9/2024).
Gerakannya tentang mengganti stigmatisasi orang-orang dengan kondisi, seperti autisme, dengan pengakuan bahwa ini semata keadaan normal yang berbeda, menyoroti kualitas berlainan dari masing-masing individu. Terkait kolaborasi di runway PIMFW 2024, Adrie menyebut, ini merupakan koleksi yang bertujuan "membuka mata banyak orang."
"Saya biasanya desainer wastra, ketika saya mau membuat (koleksi busana) printing maupun ilustrasi, saya penginnya, mudah-mudahan, karyanya itu punya makna tidak hanya dari sisi fesyen, tapi membuka mata banyak orang," ungkap sang desainer seusai show, Jumat malam (6/9) seperti dikutip dari laman Liputan6.com.
Adrie Basuki menambahkan, "Kolaborasi kali ini memang bermaksud menyoroti (potensi) anak-anak neurodiverse. Mereka punya banyak sekali talenta." Melalui 19 looks, mereka mempersembahkan busana modular yang menggabungkan antara ilustrasi karya Evan Hartono dan kain lurik Jepara.
Eksplorasi Padanan Kain Lurik Jepara
Mengapa memilih kain lurik Jepara? Adrie menjawab, "Menurut saya, lurik masih sangat kelihatan modern. Jadi tergantung mau di-twist (bagaimana). (Di koleksi ini), lurik Jepara-nya dibuat melalui desain khusus. Jadi kalau didekatin, sebenarnya itu bukan lurik yang biasa dilihat di pasaran."
Wastra itu, sang desainer menyambung, juga mendukung ide desain yang berupaya mengharmonisasikan ciri khas karya dari masing-masing kolaborator. Selain itu, koleksi tersebut memanfaatkan kain marmer yang sudah jadi DNA desain Adrie.
Material itu diolah salah satunya dari sisa-sisa karpet Artisan Rugs yang dibuat berdasarkan hasil ilustrasi Evan, menambah faktor keberlanjutan dalam rangkaiannya. Sejumlah karpet dari jenama itu juga menghiasi landasan pacu saat presentasi koleksi keduanya berlangsung pada Jumat malam.
Adrie menyebut, visual akhir koleksi ini merupakan hasil diskusi sambung-menyambung yang mereka lakukan. "Dari sisi warna, pattern, dan looks-nya saya buat supaya koleksi ini bisa lintas genre, lintas usia. Jadi bisa dipakai mulai dari yang tua sampai muda. Juga, bisa dipakai untuk berbagai macam momen," Adrie mengatakan.
Street-wear yang Playful
Sebentar meninggalkan kesan "serius" yang umum didapati di koleksi busananya, Adrie Basuki bermain-main dengan nuansa playful dalam mengolah wastra melalui rangkaian mode street-wear. Ia berbagi, "Evan kan jauh lebih muda dari saya, jadi bagaimana kami bisa ketemu di tengah, termasuk secara look."
Sentuhan desain khas lain yang ditambahkan Adrie adalah aksen bulu-bulu untuk memastikan ada kerajinan tangan di dalam koleksi teranyarnya. Ia menyambung, benang merah dari seluruh rangkaian ini adalah memastikannya adem saat dipakai.
Rangkaiannya termasuk blazer yang bisa dikenakan saat bekerja, juga jaket bomber untuk hangout. Tidak ketinggalan, ada pula kaus yang bisa dipakai sehari-hari. Adrie merekomendasikan padanan kaus dan blazer untuk dipakai bekerja. "Jadi mudah-mudahan bisa lebih diterima karena desain saya biasanya lebih ribet," katanya sambil tertawa kecil.
Sebagai penutup, Adrie menyampaikan pesan pada Evan untuk terus berkarya. "Kamu luar biasa, dan buat yang lainnya, nantikan batch dua, tiga, empat, dan seterusnya," ungkap dia, menggoda kemungkinan kolaborasi lainnya di masa mendatang.
PIMFW 202
PIMFW 2024 berlangsung mulai Senin, 2 September 2024 sampai hari ini, Sabtu (7/9/2024). Pekan mode yang telah dihelat sejak 2009 ini sempat absen selama empat tahun akibat pandemi COVID-19.
Di gelaran ke-11 tahun ini, pihaknya mengusung tema "Modern Gentleman." Lewat ajang ini, Plaza Indonesia ingin menyoroti bahwa fesyen pria bisa terekspos dengan berbagai macam cara.
Deputy CMO Plaza Indonesia, Zamri Mamat, mengatakan, PIMFW 2024 terasa spesial karena beberapa tahun vakum. "Kurasi sebenarnya telah berjalan dari tahun ke tahun. Kita pilih yang sesuai DNA Plaza Indonesia," kata dia saat konferensi pers di Lamoda Cafe, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2024.
Total ada 22 show dan enam fashion presentation bersama 40 desainer dan brand ternama selama PIMFW 2024. Pekan mode ini menjanjikan tren fesyen dan koleksi terbaru dari berbagai jenama lokal dan global.
Berikut adalah desainer yang akan berpartisipasi di PIMFW 2024: Adrie Basuki x Evan Hartono, AMOTSYAMSURIMUDA, Artkea Stripes, Batik Keris x Spous By Priyo Oktaviano, BINhouse, BIASA x Studio Sejauh; Danjyo Hiyoji, Gant Hartono Gan, IKAT Indonesia By Didiet Maulana, KRATON Auguste Soesastro, Luxina Presents The Sartorial 2.0, Atham & Rekhas, Marks & Spencer, MICHAEL ONG.
Selain itu ada Pattern Designed by MGKYM Ft. Barsena Bestandhi, Massimo Dutti, MONEY MAN WORKS. Gelaran kali ini juga menghadirkan kolaborasi antara Passion Prive yang merupakan brand perhiasan bersamaIvan Gunawan. Kemudian ada brand Parang Kencana, Puma, Rama Dauhan together with Tanah Le Saé, Sean Sheila for PILLAR, STUDIOMORAL, Super Sentimental Secret Theory, TEMMA PRASETIO Ready To Wear, TS THE LABEL by Tities Sapoetra, Wilsen Willim, ZARA, 3MONGKIS, dan UNKL 3.4.7.
Sumber: Liputan6.com/Asnida Riani