Menteri Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Dunia Imbas Covid-19 Capai USD 2,5 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, ekonomi global rugi sebesar USD 2,5 triliun akibat adanya pandemi COVID-19 yang menekan mobilitas masyarakat. Sementara, kontraksi ekonomi mencapai minus 3 persen dari PDB.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, ekonomi global rugi sebesar USD 2,5 triliun akibat adanya pandemi COVID-19 yang menekan mobilitas masyarakat. Sementara, kontraksi ekonomi mencapai minus 3 persen dari PDB.
"Itu berarti kerugian ekonomi sekitar USD 2,5 triliun," kata Menkeu Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (1/9).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Sementara itu, Menteri Sri Mulyani menyatakan langkah countercylical global untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 adalah sebesar USD 11 triliun dolar AS. Anggaran tersebut digunakan untuk melindungi masyarakat menstabilkan implikasi dampak sosial dari COVID-19 serta memulihkan ekonomi kembali.
Dia menegaskan suatu negara, bahkan yang maju dan kuat sekali pun, tidak akan mampu memerangi pandemi secara mandiri sehingga dibutuhkan kolaborasi dan koordinasi seluruh negara.
Dia menjelaskan syarat yang diperlukan setiap negara untuk dapat menekan kasus pandemi adalah memiliki sistem kesehatan yang baik dan andal.
Selanjutnya
Di sisi lain menciptakan sistem kesehatan yang baik tidak mudah direalisasikan karena membutuhkan berbagai sumber daya seperti anggaran, kualitas tenaga kesehatan, maupun insentif, agar masyarakat bisa mendapat akses dengan mudah.
"Indonesia mengamanatkan minimal 5 persen dari anggaran belanja untuk kesehatan, tetapi tidak serta merta menjamin bahwa membangun sistem kesehatan nasional itu mudah," kata Menteri Sri Mulyani.
Tak hanya itu, lanjut dia, kesiapan industri farmasi serta kemampuan pemerintah dalam menarik pihak swasta agar berkontribusi membiayai layanan kesehatan juga menjadi aspek penting.
"Sebenarnya banyak sekali ilmu yang bisa dipetik dari negara maju tentang bagaimana membangun pelayanan kesehatan yang baik dan sehat di dalam negeri," ujar Menteri Sri Mulyani.
Selain itu, kata dia, peran lembaga multilateral seperti WHO dan Bank Dunia turut menjadi aspek sangat penting untuk menciptakan sistem kesehatan yang baik termasuk memberikan jalan dalam mengakses vaksin COVID-19.
"Mereka memiliki pengetahuan dan capacity building agar mampu memberikan technical assistance bagi banyak negara terutama negara berkembang. Bahkan terkadang negara maju pun belum tentu memiliki sistem kesehatan yang baik," ujar Menteri Sri Mulyani.
(mdk/bim)