Menteri Teten Ungkap Go Digital dan Adaptif Kunci UMKM Bertahan Selama Masa Pandemi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, membagikan tips agar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat menjaga kelangsungan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, ada dua kunci utama yang dapat diterapkan pelaku UMKM nasional di saat pandemi ini.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, membagikan tips agar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat menjaga kelangsungan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, ada dua kunci utama yang dapat diterapkan pelaku UMKM nasional di saat pandemi ini.
Pertama, para pelaku UMKM harus berani manfaatkan penjualan secara daring. Sebab, terhubung dengan ekosistem digital akan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai produk UMKM Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
"Dalam masa ini, UMKM yang bisa bertahan adalah UMKM yang terintegrasi dengan ekosistem digital. Tapi hanya 13 persen UMKM kita yang sudah ke digitalisasi," kata dia dalam webinar via Zoom, Selasa (30/6).
Menteri Teten menjelaskan di masa pandemi ini masyarakat mulai membatasi pembelian secara langsung. Alhasil pembelian secara online kini menjadi tren karena dinilai lebih aman dan praktis.
Tips Kedua
Kedua, dia menyebut pelaku usaha UMKM di Indonesia harus lebih adaptif dalam menyikapi pandemi ini. Yakni, mengalihkan produksi bisnisnya ke berbagai barang yang diperlukan konsumen saat ini.
"Seperti alih bisnis ke masker produksi masker atau barang lainnya yang menjadi trend. Artinya UMKM ini merespon permintaan pasar," jelasnya.
Oleh karenanya, Teten mendorong pelaku UMKM nasional mampu menerapkan kedua poin yang disampaikannya. Apalagi ia berujar jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan 10 juta UMKM dapat memanfaatkan penjualan secara daring di akhir tahun ini.
"Dua hal itu menjadi penting untuk digitalisasi terintegrasi dan bisnis adaptif. Supaya ke depan dapat memenuhi perubahan konsumen untuk belanja secara online," tukasnya.
(mdk/bim)