Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
Menteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Menteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
- Diupah Rp20 Juta, Dua Pria Nekat Kirim 99.250 Benih Lobster ke Vietnam
- Penyelundupan 99.648 Baby Lobster Senilai Rp15 Miliar ke Singapura Digagalkan, 4 Kurir Ditangkap
- 2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan
- Menteri Trenggono Ingin Indonesia Punya Peran Strategis di Rantai Pasok Lobster Dunia, Begini Langkah Diambil
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono blak-blakan mengungkapkan kekesalannya atas praktik penyelundupan benih bening lobster (BBL) yang ditaksir menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah setiap tahun.
Trenggono menegaskan tak akan tinggal diam atas praktik gelap tersebut.
Pihaknya akan melakukan perubahan tata kelola benih bening lobster. Termasuk memperkuat diplomasi perikanan dengan Vietnam.
"Kita diberi anugerah sama Tuhan, BBL luar biasa di perairan Indonesia. Tapi kenapa yang berkembang justru di negara lain untuk budidaya?," beber Trenggono di Jakarta, Rabu (17/4).
"Kemudian ini lolos saja (penyelundupan), padahal sudah berusaha kita tahan dengan peraturan menteri agar tidak terjadi perdagangan. Terus kita mau diam saja?," sambung Trenggono.
Dia menjelaskan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyepakati kerja sama perikanan dengan Vietnam. Mengingat Vietnam negara yang selama ini memanfaatkan BBL dari Indonesia untuk kegiatan budidaya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Vietnam membutuhkan ratusan juta ekor BBL untuk menopang kegiatan budidaya.
merdeka.com
Kerja sama perikanan Indonesia bersama Vietnam utamanya untuk menekan praktik penyelundupan BBL ini membuka pintu investasi budidaya lobster modern di Indonesia.
Termasuk transfer teknologi hingga etos kerja yang selama ini diterapkan pembudidaya di Vietnam ke Indonesia.
Dia mengakui perjalanan kerja sama perikanan antara Indonesia dan Vietnam membutuhkan perjuangan sendiri.
Hal ini untuk memastikan posisi Indonesia tidak merugi atas kesepakatan yang dijalin.
"Saya bicara bilateral dengan menteri di sana. Ayolah, kita sama-sama jangan mendiamkan praktik ilegal ini. Mereka mengakunya juga susah melakukan kontrol. Tapi masak kita mau diamkan saja BBL kita diambili, maka kita inisiasi kerjasama," beber Trenggono.
Sejalan dengan kerja sama perikanan tersebut, Pemerintah melakukan perubahan tata kelola BBL. Salah satunya akan menghasilkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari aktivitas perdagangan BBL secara resmi, yang selanjutnya akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur budidaya lobster modern di Indonesia.
"Kita bisa menghasilkan PNBP yang cukup besar, yang bisa kita gunakan untuk pembangunan budidaya di Indonesia. Jadi kalau ada yang menghalangi upaya-upaya yang dilakukan, jangan-jangan dia bagian dari mafia penyelundupan," tutup Trenggono.