Meski anjlok, JK bangga Rupiah lebih baik dari mata uang lain
JK menilai, anjloknya Rupiah tidak serta merta menggambarkan anjloknya kondisi ekonomi nasional.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat terbatas menyikapi kondisi Rupiah yang tidak berdaya melawan kebangkitan dolar Amerika. Pemerintah tidak terlalu khawatir dengan terpuruknya Rupiah.
Pemerintahan Jokowi-JK meminta masyarakat tidak terlalu panik menghadapi kondisi saat ini. Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, masyarakat perlu melihat kondisi melemahnya mata uang Rupiah secara keseluruhan.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
JK sapaan akrabnya menilai, anjloknya Rupiah tidak serta merta menggambarkan anjloknya kondisi ekonomi nasional. Kondisi ini lebih menggambarkan pulihnya perekonomian negeri paman sam.
"Mengenai kurs ini, kita berpendapat. Sebenarnya bukan masalah Rupiah tetapi positifnya USD karena ekonomi Amerika yang naik dan dolar menguat. Sehingga hampir semua negara mata uangnya kelihatannya melemah. Tidak ada hubungan dengan ekonomi Indonesia," jelas JK di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/12).
JK mengklaim, kondisi perekonomian nasional jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain seperti Jepang, Malaysia, Australia, Korea, bahkan Rusia. menurutnya, pelemahan Rupiah harus dimanfaatkan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
"Kita optimis ekonomi kita lebih kuat dari sebelumnya. Ini peluang kita, dengan Rupiah yang melemah maka impor kita, dari negara-negara yang pakai dolar, turun dan ekspor kita naik, akan menyebabkan stabilitas ekonomi lebih cepat, defisit lebih cepat menurun dan kebijakan subsidi akan berlanjut, sekaligus Rupiah dengan USD. Kita bangga rupiah kita kuat dibanding mana uang lainnya," tutur JK.