Meski dapat PMN, PLN masih keluhkan kekurangan dana pembangunan
Menurut Sofyan, PLN memerlukan dana setidaknya Rp 15 triliun untuk pembangunan pembangkit dan transmisi.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengungkapkan pihaknya masih kekurangan dana untuk membangun infrastruktur listrik sesuai target pemerintah. Menurutnya, PLN memerlukan dana setidaknya Rp 15 triliun.
Maka dari itu, meski sudah mendapat Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 5 triliun, dana tersebut masih kurang untuk penyediaan pembangkit listrik serta transmisi.
Namun, Sofyan telah memiliki rencana antisipasi. PLN pun menggunakan sebagian dana dari laba ditahan perseroan serta pinjaman sektor keuangan untuk menambal defisit.
"Masih kurang banyak. Tapi kita dapat sebagian dari laba yang ditahan, PMN sama dari pinjaman," ucap Sofyan di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (24/2).
Dari laba ditahan, lanjut Sofyan, PLN akan menggunakannya sekitar Rp 3 triliun. "Mudah-mudahan sih ada sekitar Rp 2-3 triliun dari situ (laba ditahan). Sama ditambah 5 triliun, jadi Rp 8 triliun," ucap Sofyan.
Sofyan mengungkap, PLN masih kekurangan dana sekitar Rp 7 triliun untuk pembangkit dan transmisi. "Kita butuh Rp 15 triliun mungkin kita cari dari yang lain tambahan equity kita untuk yang proyek 10.000 sama transmisi," ujar Sofyan.
Meski demikian, Sofyan mengaku PMN belum masuk ke kas PLN. "Belum tahu, belum ada info dari Kemenkeu," ucap Sofyan.