Meski di bawah standar, bos Bulog janji serap semua beras petani
Syaratnya, harga yang dibeli tidak memberatkan negara.
Direktur Utama Perum Bulog yang baru, Djarot Kusumayakti berjanji menyerap seluruh beras dari petani. Langkah itu untuk memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerap gabah 4 juta ton.
Dalam penilaiannya, dirut Bulog yang lama, Lenny Sugihat terlalu selektif dalam penyerapan beras petani.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa yang dibakar petugas? Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan.
-
Kenapa BULOG memberikan sanksi tegas kepada oknum buruh dan kepala gudang yang terlibat? Manajemen Bulog berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat. Oleh sebab itu menyikapi video tentang oknum buruh yang banyak beredar tersebut Manajemen Bulog langsung bergerak cepat menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kapan petani bawang merah di Brebes mengalami kerugian? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun. Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
"Jadi begini, katakanlah beras petani itu tidak memenuhi standar karena dianggap terlalu basah. Kadar airnya 14-16 persen itu standar kita, kalau yang lebih dari itu (kadar airnya) akan tetap kita serap," ujar Djarot di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (8/6).
Meski begitu Djarot buru-buru menolak jika ada anggapan bakal melakukan serapan beras secara besar-besaran dan mengabaikan kualitas.
Djarot menjelaskan, penyerapan bakal dilakukan berdasarkan penyesuaian rata-rata harga tertentu (equivalent). Dengan demikian, penyerapan tidak dilakukan secara membabi buta.
"Misalnya di atas 14 persen berapa, di atas 16 persen berapa. Jadi kita akan tetap serap beras petani bagaimana pun kondisinya. Kan petani itu tidak semua tahu bagaimana kadar beras yang baik jadi tugas kita menyesuaikan itu," jelasnya.
Djarot menegaskan, Bulog tetap menyerap seluruh beras petani dan memperbaiki kualitasnya. Bulog juga berjanji menyerap beras petani yang di bawah standar.
"Ya, bisa dikatakan begitu. Bagaimana kita menerima barang yang tidak standar tetapi dengan harga yang tidak membebani negara. Misalnya harga gabah kering giling yang kadar airnya 14 persen dibayar Rp10, ya yang kadar airnya 20 persen ya jangan Rp 10 dong, karena ada ongkos-ongkos untuk mengeringkan," ucapnya.
(mdk/noe)