Meski El Nino, Kementan yakin produksi beras berlebih
"Bisa lebih lagi kan produksinya kalau tidak terjadi El Nino."
Kementerian Petanian meyakini produksi beras tetap berlebih tahun ini. meski musim kering berkepanjangan melanda Tanah Air.
"Jadi tidak mungkin, kalau tahun ini tidak terjadi surplus. Bisa lebih lagi kan produksinya kalau tidak terjadi El Nino," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (26/11).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Bagaimana Kementan mendukung pencapaian target produksi beras? Untuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi dengan unit eselon I lainya dalam menyediakan benih unggul, ketersediaan pupuk hingga kesiapan penyuluh.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
Dia menjelaskan stok beras mencapai 1,7 juta ton pada Oktober 2014-Oktober 2015. Itu diluar 800 ribu ton beras impor tahun lalu.
"Ini bisa lebih jika Bulog bisa menyerap dengan baik. Kemudian, jika membandingkan jumalah penduduk tahun ini naik 3,7 juta orang dari 2014, " ujarnya.
Kendati demikian, lanjutnya, pihaknya bakal memerbaiki data terkait produksi padi. Untuk itu, telah disiapkan anggaran hingga Rp 49 miliar.
"Anggaran ini dilakukan supaya data teman-teman bisa lebih akurat. Kami sudah berusaha seakurat mungkin agar data itu cukup," kata Hasil.
Dia mengaku bingung banyak pihak meragukan data produksi padi dibuat Badan Pusat Statistik. Sebab, pengumpulan data dilakukan koordinator statistik kecamatan.
"Lalu data dikirim ke kabupaten, provinsi,dan terakhir dikirim ke nasional di Badan Pusat Statistik," katanya.
Baca juga:
BPS: Data luas lahan pangan Kementan lebih tinggi dari kenyataan
Ekspor bambu Indonesia menempati peringkat tiga dunia
Menko Rizal: Australia butuh RI untuk terapkan teknologi pertanian
Dukung kedaulatan pangan, UNISRI kembangkan tanaman pangan lokal
Pengamat: Perlu waktu 10 tahun untuk capai swasembada pangan