Meski Pendapatan Naik, AirAsia Masih Rugi Rp93 Miliar
Berdasarkan laporan keuangan AirAsia pada kuartal I-2019, AirAsia masih tercatat membukukan rugi bersih senilai Rp 93,79 miliar. Namun, jumlah kerugian tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 218,67 miliar.
PT AirAsia Indonesia mencatat pendapatan di kuartal I-2019 sebesar Rp1,3 triliun. Angka ini naik 58 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp843 miliar.
"Kuartal I-2019, kami mengalami banyak perubahan yang mengarah pada improvement atau perbaikan," ujar Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (24/6).
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
Meski demikian, berdasarkan laporan keuangan AirAsia pada kuartal I-2019, AirAsia masih tercatat membukukan rugi bersih senilai Rp93,79 miliar. Namun, jumlah kerugian tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp218,67 miliar.
Perbaikan kinerja keuangan AirAsia ini, ungkap Dendy, ditopang kenaikan penumpang yang terbang bersamanya. "Di mana okupansi kursi 87 persen di triwulan I-2019. Biasanya pada triwulan I masa low season tahun lalu hanya 81 persen," ungkap dia.
Dia menuturkan hal itu bisa membuktikan bahwa masyarakat menanggapi positif komitmen AirAsia untuk selalu menyediakan harga tiket terjangkau bagi masyarakat. Komitmen tersebut terbukti dengan adanya penurunan average fare atau tarif rata-rata pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Jadi rata-rata harga tiket pada kuartal I-2019 yang awalnya Rp580 ribu (kuartal I-2018) menjadi Rp563 ribu," tandas dia.
Baca juga:
Bidik Indonesia Timur, AirAsia Bakal Buka Rute Penerbangan ke Sorong
AirAsia Buka 5 Rute Penerbangan Domestik Baru, Ini Harganya Tiket Promonya
Bos AirAsia Soal Penurunan Harga Tiket Pesawat LCC: Kami Sudah Murah
AirAsia Bantah Anggapan Iklim Usaha Penerbangan RI Tak Menarik
Menko Luhut soal Undang Maskapai Asing ke RI: Kan Sudah Ada AirAsia
Daftar Maskapai Penerbangan Murah Terbaik Dunia, Ada yang Beroperasi di Indonesia