Mimpi bos BI, Indonesia bisa jadi pusat pasar keuangan dunia
Pasar keuangan Indonesia masih jauh tertinggal dibanding Malaysia dan Thailand.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan pasar keuangan di Indonesia harus likuid dan efisien. Tujuannya, agar Indonesia mampu mengejar ketertinggalannya dan mampu menjadi pusat pasar keuangan global, seperti Singapura dan Hongkong.
Menurutnya, pasar keuangan yang dalam dan likuid sangat berperan dalam mendukung ketersediaan dana secara efisien, dan berkesinambungan bagi pembiayaan pembangunan ekonomi serta lebih terdiversifikasi. Dengan begitu, maka pasar keuangan Indonesia memiliki ketahanan dalam menyerap gejolak yang sering muncul dalam pasar keuangan global.
"Karena selama ini sumber pembiayaan pembangunan lebih banyak mengandalkan perbankan sampai 72 persen. Sehingga pasar keuangan yang dalam dan likuid memang masih jauh dari harapan," kata Agus di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (8/4).
Dia mencatat, volume transaksi valuta asing masih dalam kisaran USD 4-5 miliar per hari, meski nilai perdagangan ekspor impor Indonesia terus naik. Angka ini jauh di bawah Thailand yang mampu menembus USD 11 miliar dan Malaysia sebesar USD 13 miliar.
Masalah di pasar uang saat ini yakni belum berkembangnya transaksi purchase agreement, serta terbatasnya instrumen pasar dan akses transaksi. Begitu juga di pasar obligasi korporasi, masih banyak ruang perbaikan agar lebih dalam dan likuid.
"Rasio pasar obligasi Indonesia hanya 2 persen dari PDB, sedangkan Malaysia sebesar 57 persen dan Thailand sebesar 23 persen," imbuhnya.
Untuk itu, diperlukan adanya koordinasi dan kolaborasi yang efektif antar otoritas atau lembaga agar tercipta pendalaman pasar keuangan tersebut. Mengingat, pasar valuta asing, pasar uang, padar saham, dan obligasi pengaturannya berada di bawah yuridiksi otoritas yang berbeda.
Menurutnya, dengan adanya Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) atas kerjasama Kementerian Keuangan, BI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka pendalaman tersebut bisa dilakukan guna mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
"Karena tingginya keterkaitan antar segmen pasar tersebut, dan berbagai kendala yang dihadapi untuk pengembangan suatu segmen pasar tidak dapat hanya diselesaikan oleh satu otoritas lembaga," pungkasnya.
Baca juga:
Ini cara Kemenkeu, BI dan OJK kembangkan pasar keuangan RI
Kemenkeu gandeng BI dan OJK optimalkan pasar keuangan Indonesia
BI: Kebijakan BBM pemerintah bisa tekan inflasi April 2016
BI: Harga BBM turun, ongkos angkutan transportasi harusnya mengikuti
2016, Bank Indonesia harap inflasi terjaga di level 4,5 persen
Industri pelayaran keluhkan aturan wajib penggunaan Rupiah
Tahun ini, BI terapkan syarat utang luar negeri buat korporasi
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.