Mimpi Budi Waseso ciptakan kopi ganja khas Indonesia
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso, memperkenalkan sebuah brand kopi bernama Kopi Jendral. Dia menceritakan, tujuan pembuatan dari Kopi Jendral, ialah membantu mengembangkan usaha kopi di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani-petani kopi lokal.
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso, memperkenalkan sebuah brand kopi bernama Kopi Jendral. Dia menceritakan, tujuan pembuatan dari Kopi Jendral, ialah membantu mengembangkan usaha kopi di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani-petani kopi lokal.
Buwas menjelaskan, untuk saat ini baru tersedia dua jenis kopi dalam merek kopinya, yakni Robusta Temanggung dan Arabika Gayo. Namun begitu, dia berjanji akan merangkul lebih banyak jenis kopi Nusantara yang telah menjadi kesenangan masyarakat Indonesia. Seperti, Flores Bajawa, Papua Wamena, Sumatera Mandailing, sampai yang masih asing di telinga semisal Sunda Gulali.
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
-
Di mana Kopi Bowongso dibudidayakan? Para petani itu membudidayakan Kopi Bowongso di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian 1.600-2.000 mdpl.
-
Mengapa Kopi Flores Bajawa begitu istimewa? Kopi Bajawa adalah kopi khas Indonesia dari Flores, Nusa Tenggara Timur, yang ditanam di ketinggian 1.000-1.550 meter.
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Di mana letak Kampoeng Kopi Banaran? Ini adalah destinasi wisata yang populer di Semarang, tepatnya berlokasi di Jl. Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Gentong, Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
"Bahkan kita akan buat kopi campuran atau kopi yang di-mix. Namanya kopi ganja, campuran kopi Gayo dan Java," ujar dia di Trafique Cafe, Jakarta, Selasa (8/5).
Dia melanjutkan, akan memasarkan Kopi Jendral melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Nantinya, Dirut Perum Bulog itu akan menyediakan business-in-a-box bertajuk 'Pojok Ngopi Jendral' bagi siapa saja yang ingin membuka usaha kopi dengan modal tak banyak.
Terkait penamaan brand, dia menyatakan, itu bukan sebuah bentuk promosi dirinya sebagai jenderal polisi bintang tiga. Melainkan, mengacu pada definisi 'Jendral' tanpa huruf 'e' di tengah kata yang memiliki makna 'umum' seperti arti kata 'General'.
"Sebagai sebuah brand, Kopi Jendral ini bukan berarti jabatan atau gelar, tapi kopi 'umum' atau 'semua'. Sehingga kopi ini inklusif dalam konteks penikmatnya dan jenis biji kopinya," tukas Buwas.
Asal usul Kopi Jendral
Dalam kesempatan tersebut, Buwas menceritakan ide terbentuknya Kopi Jendral, yaitu ketika dia mengunjungi dataran tinggi Gayo di Aceh pada saat masa akhir jabatannya sebagai Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Februari 2018.
Dia menemukan fakta bahwa banyak lahan di sana yang ditanami tanaman ganja. Khawatir bila ganja dipakai untuk hal yang negatif, dia meminta para petani lokal untuk menanami lahannya dengan kopi.
"Awalnya mereka ragu tidak memiliki pembeli atau pasar untuk memperjualbelikan hasil kopinya. Oleh karena itu, saya berjanji untuk membantu mereka dengan membeli produksi kopi sang petani," jelasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Giatkan produksi, Menperin berikan mesin pengolah kopi pada petani di Temanggung
Menperin pimpin pelepasan ekspor gula semut dari Kabupaten Purworejo
Hadiri panen raya di Temanggung, Airlangga ingin kopi nasional lebih mendunia
Cuaca membaik, produksi kopi RI ditargetkan membaik tahun ini
99 Persen petani di Jateng jual kopi ke tengkulak dengan harga murah
5 Produk Indonesia diprediksi Jokowi kuasai pasar dunia
Ironis, RI penghasil kopi terbesar tapi hanya raup untung 10 persen