Mobil listrik saingan Ahmadi
Mobil ini bisa dijual dengan harga sekitar Rp 204 juta per unitnya.
Setelah dihebohkan oleh mobil listrik buatan anak negeri Dasep Ahmadi, masyarakat mungkin terkejut dengan adanya mobil listrik tersebut di Indonesia. Padahal, mobil listrik yang hadir pertama kali di Indonesia bukan hanya Ahmadi.
Tahun 2007 lalu, dua unit mobil listrik didatangkan langsung dari Jepang untuk dipamerkan di Indonesia. Mobil mungil dengan merk Mitsubishi seri i MiEV tersebut sudah mejeng di show room PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai distribusi resmi Mitsubishi di Indonesia.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
"Kami sebenarnya sudah mendatangkan mobil listrik ini sejak tahun 2007. Ada dua unit untuk kalangan internal. Sebatas sosialisasi," ujar Jerry Amran, humas PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors kepada merdeka.com, Senin (30/7).
Mobil yang mempunyai kapasitas 220 volt ini harus diisi baterai dari 7 hingga 8 jam nonstop. "Ini memang didesain untuk di charge malam hari dan digunakan untuk aktivitas pada pagi hingga malam harinya lagi," ujar dia. Namun, jika memang diperlukan, pengisian baterai di pusat pengisian baterai atau seperti SPBU, dalam 30 menit sudah bisa mengisi 80 persen kapasitas.
Selain itu, mobil ini juga bisa dikebut hingga 140 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 150 kilo meter. "Di tanjakan juga tidak masalah," imbuh dia.
Jerry juga mengatakan bahwa mobil listrik ini adalah satu-satunya yang telah diakui oleh samsat Jakarta dan sudah berpelat hitam. "Kami memasang pelat hitam ini pada tahun 2010. Kami apresiasi pihak kepolisian yang telah mengakui kategori bahan bakar mobil ini adalah listrik," imbuh dia.
Mobil tersebut, kata Jerry, dibandrol dengan harga JPY 4 juta (Rp 482 juta) di Jepang. Namun, karena pemerintah Jepang memberikan subsidi untuk mobil listrik sebesar JPY 1 juta dan dari pemerintah daerah sebesar JPY 500.000, maka mobil ini dijual dengan bandrol JPY 2,5 juta (Rp 301 juta) saja.
"Tapi itu saya bicara di Jepang," kata dia. Sementara pada situs Mitsubishi, perusahaan tersebut menjual mobil listrik tersebut dengan harga USD 21.625 (Rp 204 juta) di Amerika Serikat.
Jerry mengaku, pihaknya saat ini tengah menunggu kebijakan pemerintah untuk pengembangan mobil listrik tersebut. "Kami harap pemerintah memberikan keringanan-keringanan yang membuat mobil ini bisa dijual di Indonesia. Karena lambat laun mobil berbahan bakar BBM akan ditinggalkan karena membuat polusi," kata dia.
Agustus nanti, kata dia, pemerintah diperkirakan akan mengumumkan insentif yang akan diberikan untuk pengembangan mobil listrik. "Sebenarnya dari dulu mobil listrik ini sudah ditunjukkan kepada Presiden SBY dan Kementerian Perindustrian. Namun belum juga ada kemajuan dari sisi kebijakan," kata dia.
Debut mobil listrik kembali digaungkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan mobil anak negeri, Ahmadi. Meskipun sudah bisa digunakan untuk transportasi, namun masih terdapat beberapa kekurangan pada mobil tersebut. Pada percobaan perdana, Ahmadi sempat mogok karena indikator baterai masih belum bekerja. Di sisi lain, mobil tersebut masih belum dilengkapi dengan pendingin ruangan.
(mdk/rin)