Mobilitas Meningkat, Sri Mulyani Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mewanti-wanti adanya lonjakan kasus covid-19 karena meningkatnya mobilitas masyarakat di akhir tahun 2020. Seiring dengan hal itu, beberapa negara besar juga mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk dari situasi krisis ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mewanti-wanti adanya lonjakan kasus covid-19 karena meningkatnya mobilitas masyarakat di akhir tahun 2020. Seiring dengan hal itu, beberapa negara besar juga mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk dari situasi krisis ini.
Di Asia, dia menyebutkan sejumlah negara seperti Tokyo, Jepang dan Korea Selatan saat ini juga tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk penanggulangan terjadinya kemungkinan gelombang kedua.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Jadi untuk Indonesia kita juga perlu mewaspadai. Pada akhir tahun ini kegiatan-kegiatan masyarakat meningkat akibat adanya liburan panjang. Kemarin kita punya pilkada, dan kita harus betul-betul menjaga agar jangan sampai rem harus diinjak hanya karena covid-19 mengalami eskalasi yang meningkat secara pesat," kata Sri Mulyani, Senin (14/12).
Untuk itu, pemerintah akan melakukan langkah-langkah dan dukungan APBN untuk kesehatan, baik dari pengadaan APD maupun upgrade dari rumah sakit. Serta untuk penanganan tenaga kesehatan maupun untuk mereka yang sekarang harus dirawat akibat covid-19.
Sementara, di Amerika Serikat, Eropa, bahkan Jerman dan Prancis, sekarang sudah mempertimbangkan akan terjadinya restriksi yang sangat ketat. Termasuk Swedia, di mana semula negara ini mendapatkan pujian karena tak ikut melakukan pembatasan sosial, kini mempertimbangkan untuk menempuh kebijakan tidak biasa.
"Swedia yang dulu hampir mendapatkan pujian karena mereka melakukan dan menangani konflik secara tidak konvensional, yaitu membebaskan masyarakatnya bergerak tanpa adanya protokol kesehatan, sekarang dihadapkan pada kondisi yang luar biasa sangat menentukan," imbuhnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cegah Korupsi, Pemerintah akan Perbaiki Pendataan Penyaluran Bansos Covid-19
Pertumbuhan Ekonomi RI Diperkirakan Mulai Pulih di Kuartal II-2021
Per 2 Desember, Realisasi Anggaran PEN Capai 63,3 Persen
Sri Mulyani Akui Pemulihan Ekonomi di 2021 Jadi PR yang Besar
Vaksin Covid-19 Hadir, Pengusaha Ritel Optimistis Ekonomi Mulai Pulih Semester I 2021
Bank Mandiri Syariah Salurkan Kredit Rp2,5 T per November dari Dana PEN Pemerintah