Modal Asing Kembali Masuk RI, Bos BI Optimis Rupiah Bergerak Stabil di 2019
Selain itu, kondisi perekonomian domestik juga akan mendukung stabilitas Rupiah. Salah satunya defisit transaksi berjalan yang diprediksi lebih rendah.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis nilai tukar Rupiah akan begerak lebih stabil di tahun 2019. Salah satu yang membuat Rupiah lebih stabil adalah mulai kembalinya modal asing ke Indonesia.
"Masuknya modal asing akan mendorong Rupiah stabil di tahun ini. Tahun lalu Rupiah terdepresiasi di sekitar 5,8 persen di level Rp 14.100," kata Perry, di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (16/1).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Selain itu, kondisi perekonomian domestik juga akan mendukung stabilitas Rupiah. Salah satunya defisit transaksi berjalan yang diprediksi lebih rendah.
"Pasar valas dalam negeri semakin berkembang, spot, swap, dan berlakunya DNDF (Domestic Non Delivery Forward) akan semakin mendukung stabilitas nilai tukar," paparnya.
Dia menegaskan bahwa Bank Indonesia pun akan terus menjaga perkembangan mata uang garuda di tahun ini. BI juga masih punya amunisi yang cukup dari sisi cadangan devisa sebesar USD 120,7 miliar pada Desember 2018 atau lebih tinggi dibandingkan posisi pada November 2018 sebesar USD 117,2 miliar.
"Itu setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa kami jauh lebih dari mencukupi," tandas Perry.
Selain masuknya modal asing dan kondisi perekonomian domestik,s tabilitas Rupiah juga akan terjaga karena kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed yang akan lebih jinak dalam menaikkan suku bunga acuannya.
Baca juga:
Raker Membahas Perekonomian 2019
Per November 2018, Utang Asing RI Tumbuh 7 Persen Menjadi Rp 5.258 Triliun
4 Fakta Tengah Mahalnya Tiket Pesawat Saat ini
BI Prediksi Neraca Perdagangan Sepanjang 2018 Alami Defisit
BI Pastikan Kenaikan Tarif Pesawat Tak Berpengaruh Besar ke Inflasi
Bank Indonesia Ungkap Penyebab Penguatan Rupiah