Modus Penipuan Makin Kreatif, Masyarakat Diminta Budayakan Cek Fakta
Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat ada 11.357 isu hoaks yang beredar sejak Agustus 2018 hingga 31 Maret 2023.
Modus penipuan saat ini makin berkembang dan kreatif.
Modus Penipuan Makin Kreatif, Masyarakat Diminta Budayakan Cek Fakta
Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital SIBERKREASI, Donny Budi Utoyo mengajak masyarakat untuk memulai kebiasaan cek fakta saat menerima informasi mengatasnamakan perusahaan.
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika ada 11.357 isu hoaks yang beredar sejak Agustus 2018 hingga 31 Maret 2023 dan mengidentifikasi bahwa kategori penipuan berada pada urutan ketiga.
"Kejahatan di dunia digital sudah semakin berkembang. Bahkan, modus penipuan semakin kreatif sehingga kian sulit membedakan antara informasi benar versus hoaks," kata Donny dalam keteranganya, Minggu (27/8).
Merdeka.com
Menurutnya, sangat penting bagi seluruh masyarakat untuk memahami kiat menghindari jebakan penipuan online.
Menurutnya ada 4 pilar untuk membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital yakni cakap, aman, budaya dan etika.
Untuk memerangi penipuan, Shopee bersama SIBERKREASI meluncurkan fitur 'Cek Fakta', untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bukan hanya terkait dengan risiko hoaks namun juga menyediakan kanal khusus cek hoaks melalui platform Shopee.
"Kanal cek fakta di platform Shopee adalah terobosan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat agar terhindar dari hoax dan penipuan online. Mari kita budayakan selalu sabar sebelum sebar, saring sebelum sharing, dan tidak mudah tergiur hoaks atau penipuan berkedok penawaran yang menggiurkan," jelasnya.
Merdeka.com
Dalam kesempatan yang sama, Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna menyatakan adanya fitur cek fakta merupakan bentuk komitmen bagi pihaknya untuk menyediakan platform belanja online yang aman, nyaman dan andal.
"Kami ingin menggencarkan edukasi berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Shopee dan menyediakan fitur cek fakta untuk memfasilitasi masyarakat dalam memulai budaya baru ini," ucap Monica.
Perlu diketahui dari hasil survei Shopee Insights yang menggambarkan kebiasaan masyarakat Indonesia saat bertransaksi online adalah ada 54 persen responden memahami tentang kedok penipuan online, sedangkan 21 persen lainnya telah menjadi sasaran penipuan online.
Sementara 28 persen sisanya pernah mengalami kasus penipuan dari informasi yang mengatasnamakan platform e-commerce.
Dari kasus tersebut ditemukan 56 persen terjadi di aplikasi chat seperti Whatsapp dan telegram, dimana jenis penipuan didominasi dengan undian palsu 55 persen dan voucher belanja online palsu 37 persen.