Pancasila Pemersatu Anak Bangsa Sehingga Tak Mudah Dipecah Belah
Idealnya suasana rukun dan damai bukan karena dirukunkan atau didamaikan.
Perbedaan yang ada justru bisa menjadi kekuatan selama kita mau membuka ruang komunikasi dan dialog.
Pancasila Dinilai Pemersatu Anak Bangsa Sehingga Tak Mudah Dipecah Belah
Indonesia bangsa kuat kerukunan antar-masyarakatnya karena ditopang falsafah luhur bernama Pancasila. Persatuan Indonesia salah satu nilai Pancasila yang menjadi pengikat kebersamaan seluruh anak bangsa.
Presiden Lajnah Tanfidziyah (Komite Eksekutif) Sarekat Islam Indonesia (SII), Muflich Chalif Ibrahim menerangkan bahwa kerukunan bisa terwujud jika dalam hubungan antar-personal tidak ada paksaan, baik secara fisik maupun non fisik.
Bahkan, dalam hal pemikiran juga tidak boleh ada pemaksaan sehingga satu pihak dipaksa setuju pada pilihan kelompok lainnya. Pemaksaan dengan segala bentuknya tentu tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
"Hanya saja yang namanya gangguan terhadap persatuan akan selalu ada. Jika tidak diantisipasi, ini bisa menjadi ancaman dari kerukunan itu sendiri, khususnya antar-umat beragama."
ujar Muflich dalam keterangannya, Minggu (3/12).
Menurutnya, perbedaan yang ada pada masyarakat justru bisa menjadi kekuatan selama kita mau membuka ruang komunikasi dan dialog. Komunikasi yang baik bisa menjembatani perbedaan.
Karena itu, lanjut Muflich, alangkah baiknya jika kerukunan ini juga datang dari kesadaran dan keinginan dari lubuk hati terdalam masing-masing anak bangsa.
Dengan begitu, kerukunan yang tercipta memiliki dasar emosional dan spiritual yang sangat kuat dan mengakar pada setiap golongan.
"Perbedaan yang biasanya ditemukan dalam tata cara beribadah tentu jangan sampai menjadi perselisihan selama masih berada dalam bingkai NKRI."
Pesan Muflich Chalif.
Dalam mengupayakan terwujudnya kerukunan, katanya, tentu akan ada tantangan dari individu dan kelompok yang memiliki orientasi berbeda. Ia menambahkan, kesantunan sebenarnya erat kaitannya dengan akal.
Menurutnya, sangat disayangkan apabila belum apa-apa masyarakat sudah men-judge atau menghakimi suatu informasi atau peristiwa yang belum jelas kebenarannya. Idealnya suasana rukun dan damai bukan karena dirukunkan atau didamaikan.
"Jadi semangat persatuan Indonesia ini bisa berangkat dari kesadaran dan pemahaman antarumat beragamanya masing-masing," tandasnya.
Muflich mengingatkan agar tetap waspada dengan kelompok intoleran.