Kemenkominfo Dorong Pelajar SMA Lakukan Aksi Cegah Stunting
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melakukan aksi pencegahan stunting.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melakukan aksi pencegahan stunting.
Kemenkominfo Dorong Pelajar SMA Lakukan Aksi Cegah Stunting
Beberapa aksi yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan bergizi, menjalani diet sehat, rajin berolahraga, menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi rutin Tablet Tambah Darah (TTD).
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Nursodik Gunarjo saat membuka kegiatan Genbestival di SMA Kesatrian 2 Kota Semarang (30/8).
Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Soenarto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam, Perwakilan Yayasan Pendidikan Kesatrian 67 Semarang Toto, serta beberapa perwakilan sekolah di Kota Semarang.
-
Bagaimana Kemenkominfo dorong pencegahan stunting? Genbestival yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
-
Apa yang Kemenkominfo kampanyekan untuk mencegah stunting? 'Kami mengampanyekan pencegahan stunting lebih dini kepada generasi muda, harapannya dengan mengetahui lebih awal tentang stunting anak yang dilahirkan nanti tidak terkena stunting,' katanya.
-
Bagaimana Kemenkominfo mendorong masyarakat untuk mencegah stunting? Genbest mendorong masyarakat, khusunya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.
-
Bagaimana Kemenkominfo mengkampanyekan pencegahan stunting? Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang dilakukan Kemenkominfo untuk cegah stunting? Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat).
-
Mengapa Kemenkominfo ingin cegah stunting? Hal ini dikarenakan stunting tidak hanya membuat anak bertubuh pendek, tetapi juga menurunkan tingkat produktivitas, serta saat dewasa rentan terkena penyakit komorbid.
Dihadapan para pelajar, Gunarjo menyampaikan para pelajar harus sadar stunting sejak dini karena mereka akan menjadi orang tua yang melahirkan anak yang diharapkan bebas stunting.
“Anak yang terlahir stunting tidak hanya akan memiliki tubuh pendek, namun berisiko memiliki tingkat kecerdasan rendah, yang dapat menurunkan tingkat produktivitas sehingga tidak kompetitif. Selain itu, anak stunting di usia tua juga rentan memiliki penyakit komorbid seperti darah tinggi ataupun diabetes,” katanya.
Walikota Semarang Hevearita dalam sambutannya menyampaikan untuk menurunkan angka stunting, pemerintah Kota Semarang tidak hanya melakukan penanganan terhadap anak saja namun juga dari hulu yakni remaja putri. “Pemerintah Kota Semarang memiliki beberapa program untuk remaja putri antara lain gerakan aksi bergizi dengan makan dua butir telur dalam sehari dan edukasi pencegahan pernikahan dini,” katanya.
Pemerintah Kota Semarang juga mendorong kalangan milenial untuk ikut berperan menangani persoalan stunting melalui program Melon Musk, yang merupakan kependekan dari Milenial Gotong Royong Atasi Stunting di Kota Semarang yang diluncurkan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI lalu.
Hevearita pun berharap melalui sosialisasi Genbestival para pelajar memperoleh pemehaman dan kesadaran akan bahaya dan pencegahan stunting serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria Denta, yang hadir sebagai narasumber, menghimbau remaja untuk mulai memperhatikan asupan gizi seimbang melalui Isi Piringku, yaitu porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Ia pun mengingatkan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. “Kabohidrat kalau semakin banyak kita makan, maka semakin banyak lemak, karena karbohidrat itu sebagai sumber energi, untuk masa otot berasal dari protein, sehingga jangan berlebihan mengonsumsi karbohidrat,” jelas Denta.
Selain disi dengan pertunjukkan seni, Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting, salah satunya dengan minum TTD bersama yang dilakukan secara simbolis. Sedangkan pengetahuan mereka diperkaya dengan informasi yang hadir dengan permainan cerdas cermat.
Genbestival di Kota Semarang bagian dari kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo.
Tujuannya, untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting. Genbestival diisi dengan pertunjukkan seni, informasi edukatif dengan harapan pesan-pesan pencegahan stunting disampaikan dengan cara yang santai dan menyenangkan, sehingga lebih mudah dipahami oleh para pelajar.