MRT Jakarta Siap Beroperasi Komersial 1 April 2019
Pihak MRT Jakarta kini menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) yang nantinya akan memayungi keputusan tarif yang telah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Operasi komersial Moda Raya Terpadu (MRT) tinggal menghitung hari. Kereta perkotaan otomatis bawah tanah pertama di Indonesia ini dipastikan akan beroperasi komersial pada 1 April 2019.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, MRT siap beroperasi komersial pada tanggal tersebut. Sejumlah persiapan pun telah dilakukan perusahaan.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
"Kita akan keluarkan prosedur terkait dengan ticketing ini bagaimananya. Nanti juga akan ditempelkan di depan-depan tiket. Ada staf-staf kita bakal bantu," ujarnya di Jakarta, Jumat (29/3).
Pihaknya kini menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) yang nantinya akan memayungi keputusan tarif yang telah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Keputusan pemerintah tentang ticketing, seperti diketahui harga tiket ini sudah diputuskan harganya. Jadi mudah-mudahan di hari-hari ini ada Peraturan Gubernur. Setelah itu terbit, kita siap operasi komersial 1 April nantinya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Muhammad Effendi mengatakan, penggunaan tiket MRT Jakarta nantinya hanya bisa digunakan untuk sekali pakai. Selain itu, tiket pun hanya diperuntukkan untuk satu orang.
"Satu tiket satu kali perjalanan dan satu penumpang," ujarnya.
Kendati begitu, tiket MRT Jakarta sendiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu tiket perjalanan tunggal (single trip) dan tiket perjalanan ganda (multi trip).
Multitrip disarankan bagi penumpang yang rutin menggunakan MRT Jakarta. Sedangkan single trip untuk satu kali perjalanan oleh satu penumpang.
Selain itu, tiket single trip dapat diisi ulang kembali sampai batas waktu 7 hari setelah pembelian tiket. Sedangkan tiket multitrip digunakan untuk banyak perjalanan berdasarkan saldo yang tersisa pada tiket.
Adapun tiket MRT Jakarta Fase I (Bundaran HI-Lebak Bulus) ini bekerja sama dengan Jak Lingko yakni sistem transportasi publik di Jakarta yang terintegrasi dan terdiri dari 13 stasiun serta 1 depo.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Grab Indonesia Masih Matangkan Rencana Bangun Shelter di Stasiun MRT
Anies Soal Pergub Tarif MRT Jakarta: Tunggu Surat dari DPRD
Tarif MRT Dianggap Mahal, Anies Minta Bandingkan dengan Transportasi Lain
Sekwan Ngaku Undang Ketua Fraksi saat Anies dan Prasetio Bahas Tarif MRT
Grab Bakal Bangun Shelter Ojek Online di Stasiun MRT