Mudik Lebaran 2022 Kerek Pendapatan Tol Hingga 28,1 Persen
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol tersebut adalah jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,69 juta pada periode arus mudik dan 1,78 juta kendaraan pada periode arus balik.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat pendapatan tol meningkat 28,1 persen selama arus mudik dan balik pada H-7 sampai H+7 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, dibandingkan November 2021 yang rata-rata pendapatan tol tertinggi selama pandemi.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan tol tersebut adalah jumlah volume lalu lintas yang mencapai 1,69 juta pada periode arus mudik dan 1,78 juta kendaraan pada periode arus balik.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Mengapa lengan kiri Arca Totok Kerot putus? Ada kemungkinan putusnya lengan tersebut akibat pengangkatan arca yang semula berada di dalam tanah.
-
Apa itu arsik? Arsik sendiri bermakna “mengguyur”, yakni cara memasak ikan mas dengan menyiramkan bumbu dan air hingga bumbunya meresap dan airnya mengering.
Angka ini merupakan akumulasi lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak). Pada kuartal I-2022 Jasa Marga mencatat pendapatan usaha naik 16 persen dibandingkan periode yang sama 2021.
"Kami berharap, performa ini dapat kami pertahankan sampai dengan akhir tahun nanti. Kami optimis hal ini akan tercapai, seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 yang semakin pulih dan juga peningkatan volume lalu lintas yang sudah jauh lebih baik," kata Heru, di Jakarta, dikutip Antara, Senin (23/5).
Sebelumnya, Jasa Marga mencetak laba bersih pada kuartal I-2022 sebesar Rp392,8 miliar, naik 142,7 persen atau Rp231 miliar dibandingkan dengan kuartal I-2021.
Selain itu Jasa Marga mencatatkan pendapatan usaha Rp3,2 triliun atau tumbuh 16 persen yang merupakan kontribusi dari pendapatan tol sebesar Rp2,9 triliun atau naik 15,7 persen dan pendapatan usaha Lain sebesar Rp257,8 miliar atau naik 9,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas perseroan. Jasa Marga juga mampu merealisasikan pertumbuhan EBITDA sebesar 12,7 persen atau tercatat sebesar Rp2,2 triliun dimana EBITDA margin mencapai 68,1 persen pada kuartal I-2022.
Baca juga:
Perkembangan Transportasi dan Infrastruktur Dukung Suksesnya Mudik 2022
Menhub Budi: Pembayaran Santunan Kecelakaan Turun 50 Persen saat Mudik 2022
Peningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Lapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Survei SMRC: 47 Persen Warga Memenuhi Persyaratan Mudik 2022
Survei SMRC Terbaru: 88% Pemudik Puas Pelayanan Transportasi Umum Selama Lebaran 2022