Nasib mobil listrik Indonesia diserahkan ke Jokowi-JK
Hatta mengeluhkan, Kemenristek selama ini selalu menjadi kambing hitam leletnya perkembangan mobil listrik di Indonesia.
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengakui, masih ada masalah dalam pengembangan dan produksi mobil listrik di Indonesia. Masalahnya adalah pada tahapan uji coba, harus meminta izin Kementerian Perhubungan.
Hatta menyebut untuk meloloskan tahan uji coba, seharusnya hanya memerlukan izin pihaknya. Hal ini sudah didiskusikan bersama namun belum diputuskan. Dia mengharapkan, pemerintahan Jokowi-JK bisa memutuskan persoalan ini.
"Kemarin kita membentuk kelompok berbagai kementerian, diantaranya sempat kita atur, sifatnya uji coba disepakati waktu itu, tahapan uji coba izin dari Kemenristek. Harapan kita begitu," kata Hatta ditemui di Bappenas, Jakarta, Rabu (15/10).
Hatta mengeluhkan, Kemenristek selama ini selalu menjadi kambing hitam leletnya perkembangan mobil listrik di Indonesia. Padahal, izin untuk uji coba di jalan raya ada di Kementerian Perhubungan. Agar lebih cepat, Ristek ingin semua izin menjadi tanggung jawab satu lembaga.
"Banyak yang belum paham, kita sebenarnya sudah setuju tapi banyak menyalahkan Ristek, yang dinilai tidak memberikan izin. Kita masih terus godok terus agar izin bisa dari kita saja. Tapi tidak selesai pemerintahan sekarang."
Hatta berharap, izin dari Kemenhub hanya untuk produksi masal. "Kita masih diskusi bersama, tinggal mewujudkan aspek legal saja," katanya.