Negara G-20 dinilai tak mampu atasi krisis global
"G-20 nyaris belum melakukan tindakan krusial dan belum mampu menjawab krisis global sampai akar masalah. Karena tidak ada upaya restrukturisasi pilar dari ideologi ekonomi dari negara G-20."
Juru Bicara Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Khalisah Khalid menilai, negara yang tergabung dalam G-20 tidak akan bisa mengatasi krisis global jika sistem ekonomi neoliberal yang menjadi paradigma organisasi tersebut belum dikoreksi.
Seperti diketahui, neoliberalisme adalah paham ekonomi yang mengutamakan sistem kapitalis perdagangan bebas, ekspansi pasar, privatisasi/penjualan BUMN, deregulasi/penghilangan campur tangan pemerintah, dan pengurangan peran negara dalam layanan sosial (public service) seperti pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kenapa krisis moral menjadi masalah di Indonesia? Krisis moral tengah masif terjadi di tengah masyarakat. Apa yang menjadi penyebab dan bagaimana dampaknya?
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"G-20 nyaris belum melakukan tindakan krusial dan belum mampu menjawab krisis global sampai akar masalah. Karena tidak ada upaya restrukturisasi pilar dari ideologi ekonomi dari negara G-20," kata Khalisah dalam diskusi di Jakarta, Kamis (6/7).
Menurutnya, rezim pertumbuhan ekonomi global justru semakin membuka peluang tingginya ketimpangan penguasaan sumber daya alam, termasuk sumber-sumber agraria. Padahal, penguasaan oleh segelintir korporasi atas sumber daya alam tersebut hampir selalu berujung konflik.
"Karena mengacu pada perjanjian perdagangan internasional yang memihak pada kepentingan korporasi dan mengurangi peran negara, maka ketidakadilan dan krisis adalah keniscayaan," imbuhnya.
Baca juga:
Kaum muda kecanduan ngutang, China dibayangi krisis ekonomi
BI luncurkan buku antisipasi krisis ekonomi
Pemerintah siapkan 2 aturan antisipasi krisis ekonomi
May Day, Venezuela naikkan gaji warga di tengah krisis ekonomi
Dunia di ambang perang tarif pajak, ini respons Sri Mulyani