Nielsen Catat Belanja Iklan 2021 Capai Rp259 T, TV dan Media Digital jadi Terbesar
Nielsen Indonesia mencatat, belanja iklan sepanjang 2021 tumbuh 14 persen dari tahun sebelumnya. Total belanja iklan untuk televisi, channel digital, media cetak dan radio mencapai Rp 259 triliun.
Nielsen Indonesia mencatat, belanja iklan sepanjang 2021 tumbuh 14 persen dari tahun sebelumnya. Total belanja iklan untuk televisi, channel digital, media cetak dan radio mencapai Rp 259 triliun.
Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina merinci, televisi masih menjadi saluran iklan pilihan utama para brand dengan porsi belanja mencapai 78,2 persen. Di ikuti channel digital sebesar 15,9 persen, media cetak sebesar 5,5 persen, dan dan radio sebesar 0,4 persen.
-
Perubahan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait budaya konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
-
Bagaimana Eiger berhasil meningkatkan penjualan dan jangkauan pasarnya di Indonesia? Langkah ini sangat tepat kami lakukan karena kami bisa memperluas kehadiran Eiger ke basis konsumen Shopee hingga ke pelosok Indonesia. Dan berbagai fitur serta kampanye yang Shopee miliki juga telah membantu Eiger untuk mengembangkan bisnis kami dan memperkenalkan brand secara lebih luas lagi sebagai brand outdoor lokal yang berkualitas.
-
Kapan YouTube Shopping Affiliates diluncurkan di Indonesia? Pertama kali diluncurkan di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia di hari ini, YouTube Shopping juga aka hadir di Thailand dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa itu iklan digital? Keunggulan utama iklan digital yaitu kemampuannya untuk menargetkan iklan secara spesifik. Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
"Total belanja iklan terbesar masih tv," tekannya dalam Konferensi Pers Nielsen - Ramadan dalam Endemi, Kamis (24/3).
Sementara itu, kemudahan kustomisasi channel digital membuat belanja iklannya juga turut beranjak naik. "Peningkatan ini menandakan bahwa kepercayaan untuk beriklan di tengah pandemi masih tinggi,” ucap Hellen.
Dari sisi kebiasaan, Nielsen juga mencatat adanya hobi-hobi baru yang muncul selama pandemi dan kemungkinan akan tetap bertahan walaupun masa pandemi telah berakhir. Seperti memasak dan juga berkebun.
"Secara perlahan aktivitas berolahraga juga menunjukkan peningkatan di tahun 2021, khususnya yang tipenya perorangan, seperti jogging," tutupnya.
Belanja Iklan 9 Kategori Produk ini Tetap Naik di Tengah Pandemi
Perusahaan Informasi dan Pengukuran Global, Nielsen mencatat bahwa angka belanja iklan yang sempat terjatuh pada kuartal II-2020 kembali membaik di Juli 2020. Perusahaan e-commerce juga tercatat sebagai pengiklan terbesar pada masa tersebut.
"Kalau kita lihat top 10 pengiklannya, di situ ada online services. Biasanya adalah e-commerce players seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, dan lain sebagainya," kata Executive Director Nielsen Media Hellen Katherina dalam sesi teleconference, Selasa (25/8).
Hellen menyebutkan, produk-produk lainnya yang juga mengalami peningkatan iklan antara lain berkategori facial and health care, coffee and tea, instan food, growing up milk atau susu pertumbuhan, snack, rokok, handphone equipment, serta laundry care seperti deterjen dan pengharumnya.
Menurut pengamatannya, pengiklan untuk 9 kategori produk di antaranya tersebut justru mengalami penguatan jauh lebih besar dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat dari top 10 pengiklan ini, ternyata overall belanja iklannya masih secara gross masih kuat. Dan bahkan kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya itu meningkat double digit," ungkap Hellen.
"Kecuali produk rokok, yang turun sebesar 27 persen. Produk rokok memang miliki challenge tersendiri, karena di awal tahun ini ada peningkatan pajak cukup signifikan," dia menambahkan.
Namun, Hellen menekankan, di tengah kenaikan tersebut tentunya ada beberapa jenis iklan produk yang mengalami penurunan. Sebab, dia menuturkan, budget pertama yang akan dipotong oleh sebuah perusahaan pada saat pandemi ini ialah ongkos iklan.
"Yang turun banyak banget. Jadi produk tetes mata, kemudian peralatan rumah tangga, motorcylces, ini semua mengalami penurunan," ujar dia.
(mdk/bim)