Nilai tukar diprediksi melemah Rp 15.400 per USD akhir Oktober
Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastadi bahkan memprediksi nilai tukar Rupiah di pasar spot hingga akhir Oktober 2018 diperkirakan masih akan berada di level Rp 15.200 sampai 15.400 per Dolar Amerika Serikat (AS) atau USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan pelemahannya hingga berada di atas level Rp 15.200 per USD. Angka ini jauh melampaui target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 13.400 per USD.
Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastadi bahkan memprediksi nilai tukar Rupiah di pasar spot hingga akhir Oktober 2018 akan berada di level Rp 15.200 sampai 15.400 per Dolar Amerika Serikat (AS) atau USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
"Rupiah masih berjalan direntang Rp 15.200 -15.400 per USD sampai akhir bulan ini setidaknya," kata Fithra saat ditemui di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (13/10).
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, mengatakan pergerakan nilai tukar Rupiah ini memang dipengaruhi oleh sentimen global terutama perkembangan ekonomi dari AS.
"Nilai tukar Rupiah saat ini relatif. Pergerakan Rupiah cukup dinamis. Intinya kita lihat masih dalam batas fundamental kita. Kita kombinasi dengan BI hadir di pasar," kata Dody di Nusa Dua, Bali.
Di sisi lain, dengan masih adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed, Dody mengakui Dolar saat ini masih menjadi instrumen investasi pilihan.
"Inilah hebatnya super Dolar. Dalam kondisi negaranya maju, semua memilih Dolar. Dalam kondisi negaranya melemah, orang kemudian lari lari. Jadi dalam hitungan, sepanjang trade war berlangsung orang masih melihat Dolar sebagai safe heaven," tambah dia.
Baca juga:
Pengusaha minta pemerintah keluarkan kebijakan ekstra redam pelemahan Rupiah
Kurs Dolar menguat, pemerintah didorong transaksi pakai mata uang alternatif
Harga mobil merangkak naik imbas melemahnya nilai tukar Rupiah
Siang ini, Rupiah makin terperosok ke level Rp 15.266 per USD
Indonesia dan Singapura sepakati kerja sama fasilitas swap senilai USD 10 miliar
3 Dampak terperosoknya Rupiah ke Rp 15.200an per USD, termasuk PLN terancam rugi
Rupiah terperosok, harga celana jeans dan jaket di Tanah Abang merangkak naik