Nilai tukar Rupiah diprediksi akan melemah ke Rp 14.200 per USD, ini penyebabnya
"Jika pertumbuhan ekonomi triwulan I hanya 5 persen, investor akan keluar dari pasar. Prediksi pelemahan rupiah pada pekan pertama dan kedua Mei yaitu Rp 13.900 hingga Rp 14.200," kata Bhima.
Rapat yang akan digelar The Federal Reserve atau bank sentral Amerika pada tanggal 1 dan 2 Mei besok diprediksi akan mengganggu kepercayaan investor serta pasar dalam negeri sendiri. Kebijakan pengetatan moneter akan menjadi pertimbangan bagi investor di seluruh dunia.
Pengamat ekonomi Indef, Bhima Yudhistira memprediksi, The FED masih menjaga bunga acuanya tidak berubah di angka 1,5 - 1,75 persen. Namun FED kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan pada rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 12 - 13 Juni hingga 25 - 26 September 2018 mendatang.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Hasil rapat FED akan jadi patokan bagi investor untuk menebak arah kebijakan pengetatan moneter berikutnya. Imbas ke Indonesia, khususnya para investor asing akan melakukan perombakan portofolio dengan melanjutkan penjualan bersih saham," tuturnya pada Liputan6.com (30/4).
Bhima menambahkan, hingga saat ini belum ada sinyal positif terkait kebijakan yang akan dikeluarkan oleh the FED tersebut. "Sentimen positif dari dalam negeri juga masih samar, investor akan menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi triwulan I/2018 yang akan dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 7 Mei ini," ujarnya.
"Jika pertumbuhan ekonomi triwulan I hanya 5 persen, investor akan keluar dari pasar. Prediksi pelemahan rupiah pada pekan pertama dan kedua Mei yaitu Rp 13.900 hingga Rp 14.200," kata Bhima
Sementara itu, Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menilai naiknya suku bunga acuan the FED nanti akan berimplikasi pada kenaikan suku bunga yang semakin besar pula oleh Bank Indonesia (BI). Dia menyatakan hal tersebut akan menciptakan tekanan baru bagi rupiah.
"Bila itu terjadi, maka akan ada sumber tekanan baru terhadap rupiah. Interest rate differential makin menyempit, harapan pasar BI akan naikkan suku bunga juga makin besar," ujarnya.
"Kemungkinan terburuknya BI tidak merespon sesuai pasar dan bila itu terjadi rupiah tidak bisa terkendali," tambah Piter.
Meskipun begitu, untuk saat ini Piter menyatakan tingkat kepercayaan pasar masih terhitung baik terhadap situasi perekonomian di Indonesia. "Saat ini saya lihat pasar masih percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan percaya BI juga mampu untuk menjaga rupiah," tandas Piter.
Sebagai informasi, untuk saat ini saja rupiah berada pada Rp 13.875 per dollar Amerika Serikat (AS).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini 3 daerah dapat penghargaan dengan perencanaan pembangunan terbaik
Ini 4 poin jadi fokus pemerintah Jokowi di 2019
Harga telur ayam mulai merangkak naik jelang puasa
Lippo Group resmikan kawasan superblok Rp 1 triliun di Jember
Presiden Jokowi: Rantai birokrasi panjang itu buang waktu, harus ditinggalkan