Nilai tukar Rupiah masih berada di level Rp 13.100-an per USD
Rupiah dibuka di Rp 13.115 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) tak beranjak dari level Rp 13.100-an per USD. Rupiah dibuka di Rp 13.115 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.147 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah pagi ini hanya mampu menyentuh level Rp 13.100 per USD dan kemudian kembali melemah ke Rp 13.115 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Bank Indonesia mencatat pada Juni 2016, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan atau apresiasi sebesar 3,4 persen (mtm) ke level Rp 13.213 per USD. Hal ini dipengaruhi mulai meredanya ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate (FFR), terbatasnya dampak Brexit dan meningkatnya sentimen positif atas pengesahan UU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, dampak Brexit terhadap Rupiah cenderung terbatas, dibandingkan dengan mata uang lainnya dan hanya berlangsung singkat.
"Penguatan kembali Rupiah didorong oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik," ujar dia.
Menurutnya, penguatan ini juga sejalan dengan pengesahan UU Pengampunan Pajak, perbaikan kondisi makro ekonomi serta perkiraan penundaan kenaikan FFR oleh The Fed.
"Penguatan tersebut sejalan dengan aliran masuk modal asing yang kembali meningkat setelah sempat sedikit terkoreksi akibat Brexit," jelas dia.
Baca juga:
Luhut: Banyak Arcandra lainnya di Amerika mau berbakti di negeri ini
Membongkar anggaran Jokowi di 2017, tak ada dana kenaikan gaji PNS
4 Fakta di balik kasus Arcandra baru pertama ada di Indonesia
Dengan dana belanja Rp 2.070 T, ini target pembangunan tahun depan
Ini strategi pemerintah Jokowi nombok defisit anggaran 2017
Jika masih ada Arcandra, Menko Luhut yakin harga migas bisa murah
Kejar target pertumbuhan industri 2017, Menperin benahi harga gas RI