Nilai tukar Rupiah menguat ke level Rp 13.493 per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih lanjutkan penguatan usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar sempat menyentuh level Rp 13.493 per USD. Saat ini, Rupiah berada di Rp 13.495 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Jumat (24/11). Rupiah dibuka di level Rp 13.510 atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.511 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih lanjutkan penguatan usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar sempat menyentuh level Rp 13.493 per USD. Saat ini, Rupiah berada di Rp 13.495 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mencatat, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) melemah sebesar 1,63 persen menjadi Rp 13.528 per USD pada Oktober 2017.
Pelemahan tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu pemilihan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat. "USD menguat secara global sebagai dampak dari respons pasar keuangan terhadap dinamika proses pencalonan pimpinan Bank Sentral," ungkap Agus di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
Agus melanjutkan, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga, serta rencana reformasi pajak di Amerika Serikat juga mendorong penguatan dolar Amerika Serikat. Akibatnya, penguatan USD tersebut juga terjadi pada beberapa mata uang dunia lainnya.
Baca juga:
Ini daftar merek paling inovatif yang menjadi 'Pertama di Indonesia' tahun 2017
OJK optimistis rasio kredit macet capai 2,5 persen di akhir 2017
Bos OJK dukung holding karena buat produk BUMN lebih murah
2018 Tahun politik, OJK proyeksi pertumbuhan kredit bisa 12 persen
Utang Indonesia terus naik, apa dampak ke masyarakat?