Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp 14.202 per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah usai pembukaan. Namun, saat ini Rupiah kembali menguat di level Rp 14.202 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Selasa (22/1). Pagi tadi, Rupiah dibuka menguat tipis di level Rp 14.209 per USD dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.226 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah usai pembukaan. Namun, saat ini Rupiah kembali menguat di level Rp 14.202 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto menilai pergerakan nilai tukar Rupiah pada Selasa ini dibayangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.
"Kita sebenarnya expect IDR (Rupiah) melemah hari ini, tapi masih dalam rentang tipis. Karena masih tingginya kekhawatiran akan perlambatan global. Itu ditegaskan oleh forecast IMF," ujar Rully seperti dikutip dari Antara.
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2019 menjadi 3,5 persen, turun 0,2 persen dari proyeksi pada Oktober 2018 lalu 3,7 persen.
Sedangkan pada 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 3,6 persen, lebih rendah 0,1 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya 3,7 persen.
Dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi global tersebut, investor asing akan pindah ke instrumen safe haven, seperti Dolar AS, Yen, dan obligasi AS.
"Market cenderung bergerak ke safe haven," katanya.
Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan telah ada kemajuan menuju kesepakatan perdagangan dengan China dan juga rencana kunjungan Wakil Perdana Menteri China Liu He ke AS pada 30 dan 31 Januari 2019 nanti untuk melanjutkan negosiasi perdagangan, tampaknya belum mampu mengerek Rupiah terapresiasi.
"Masih belum. Ditambah lagi adanya sentimen Brexit dan belum banyaknya sentimen positif domestik," ujar Rully.
Dia memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.186 per USD hingga Rp 14.264 per USD.
Baca juga:
Rupiah Jadi Mata Uang Terbaik Kedua di Dunia
Ini Penyebab Rupiah Terkapar ke Level Rp Rp 14.228 per USD
Rupiah Terkapar ke Level Rp 14.228 per USD
Sempat Menguat, Rupiah Bergerak Melemah ke Rp 14.191 per USD
Bank Indonesia Sebut Rupiah Akan Stabil Hingga Tengah Tahun, ini Sebabnya
10 Year Challenge, Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah