Nilai tukar Rupiah menyentuh level Rp 13.333 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak cukup stabil di level Rp 13.300-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.330 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.321 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak cukup stabil di level Rp 13.300-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.330 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.321 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.333 per USD usai pembukaan. Namun, nilai tukar kembali menguat dan saat ini berada di Rp 13.326 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, nilai tukar Rupiah tetap menguat pada Februari 2017 sejalan dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian keuangan global. Bulan Februari, Rupiah rata rata mengalami apresiasi atau menguat sebesar 0,17 persen (month to month) menjadi Rp 13.338 per USD.
"Penguatan Rupiah didukung oleh berlanjutnya penjualan valuta asing oleh korporasi eksportir sejalan dengan kinerja ekspor yang membaik, dan aliran modal masuk ke pasar keuangan Indonesia. Terutama dalam rangka pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sejalan dengan persepsi positif investor terhadap terjaganya kondisi perekonomian domestik," ujar Tirta di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/3).
Tirta mengatakan, Bank Indonesia akan terus melakukan langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan demi menjaga nilai tukar Rupiah tetap sejalan dengan fundamental dan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai risiko yang dapat timbul terkait arah kebijakan AS dan dampak lanjutan kenaikan FFR (Fed Fund Rate), serta risiko ketidakpastian politik di sejumlah negara Eropa," ungkapnya.
Baca juga:
Menteri Desa ingin lahan eks tambang jadi embung
2018, pemerintah bakal salurkan Rp 1,4 miliar per desa
pemerintah dinilai terus bobol, TKI ilegal masih mengalir ke Timteng
Kapal raksasa singgah, Tanjung Priok jadi pelabuhan internasional
Proyek kelar, Jokowi diharap segera resmikan tol akses Tanjung Priok