Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah Dibayangi Sentimen Kekhawatiran Varian Omicron
Rupiah sore ini ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.420 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Jumat sore ditutup terkoreksi. Pelemahan ini masih dibayangi sentimen kekhawatiran terhadap varian Omicron dan juga percepatan tapering yang diperkirakan bakal dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah sore ini ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.420 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa Pejuang Rupiah harus bekerja keras? "Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar."
"Pelemahan Rupiah dipengaruhi sentimen varian Omicron, terutama setelah kasus Covid-19 di Afrika Selatan naik sejak Omicron terdeteksi di sana," kata Analis DC Futures, Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/12).
Sementara itu, terkait rencana percepatan tapering oleh The Fed, Lukman menilai hal itu tergantung pada data ketenagakerjaan nonpertanian AS atau Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis malam ini.
"Untuk sikap The Fed yang hawkish akan tergantung pada data NFP malam ini, yang bisa memastikan arah kebijakan The Fed ke depan," ujar Lukman.
Dari dalam negeri, lanjut Lukman, belum ada sentimen positif yang bisa menahan pelemahan Rupiah sepanjang pekan ini. "Saya kira faktor eksternal sangat dominan saat ini. Terutama Omicron yang dikhawatirkan bukan hanya menyebabkan gelombang, namun tsunami Covid-19 yang bisa menyebabkan lockdown global," kata Lukman.
Kasus Harian
Jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada Kamis (2/12) kemarin mencapai 311 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.850 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 388 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 7.796 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 140,89 juta orang dan vaksin dosis kedua 97,32 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.430 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.400 per USD hingga Rp14.431 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat ditutup melemah ke posisi Rp14.408 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.378 per USD.
(mdk/idr)