OJK Dorong Industri Syariah Sasar Pasar Anak Muda Genjot Pertumbuhan Kinerja
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara membeberkan, kunci utama dalam rangka menggenjot pertumbuhan keuangan syariah. Yaitu dengan mendorong kontribusi dari generasi milenial dan generasi Z (gen Z).
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara membeberkan, kunci utama dalam rangka menggenjot pertumbuhan keuangan syariah. Yaitu dengan mendorong kontribusi dari generasi milenial dan generasi Z (gen Z) yang memiliki populasi sangat signifikan dari total penduduk di Indonesia.
"Dengan jumlah sekitar 28 sampai 30 persen dari total penduduk ditambah lagi dengan generasi z yang jumlahnya lebih dari 27 persen ini potensial," terangnya dalam Webinar Milenial Syariah Festival 2021, Jumat (25/6)
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK mengedukasi perempuan, guru, dan pelaku UMKM tentang literasi keuangan? Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023 yang menjadikan mereka sebagai sasaran strategis penerima program edukasi keuangan.
-
Bagaimana OJK mengedukasi masyarakat tentang keuangan di Jawa Tengah? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Selain populasi, generasi milenial dan z juga dinilai memiliki daya tarik untuk menggenjot pertumbuhan keuangan syariah di Tanah Air. Di mana, mayoritas kedua kelompok tersebut telah memiliki kemampuan keuangan yang cukup baik .
"Maka kelompok milenial ini jelas merupakan critical economic player yang dapat berperan dalam mengakselerasi pertumbuhan keuangan syariah," tekannya.
Momentum Digitalisasi
Peluang tersebut kian menarik, manakala generasi milenial dan gen z telah mengadopsi digitalisasi sebagai gaya hidup baru. Maka dari itu, dia meminta adanya keseriusan dari berbagai stakeholder terkait untuk menjadikan generasi milenial dan gen z sebagai pasar potensial industri keuangan syariah.
"Nantinya ini menjadi preferensi baru dalam bertransaksi oleh kelompok milenial," jelasnya.
"Berdasarkan survei sekitar 94 persen milenial Indonesia telah terkoneksi dengan internet dan 79 persen milenial itu membuka smartphone 1 menit setelah bangun tidur. Kita tentu berharap industri keuangan syariah bisa menangkap potensi ini, dan menjadikan digitalisasi salah satu pilihan model bisnis baru," ungkapnya.
Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sangat tinggi, jumlah penduduknya besar. Di mana 80 persen atau sekitar 230 juta penduduk adalah pemeluk agama Islam.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)