OJK: Industri keuangan wajib prioritaskan konsumen
Setahun beroperasi, OJK terima 9.000 aduan dan laporan dari konsumen.
Genap satu tahun beroperasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima 9.000 laporan dan pengaduan dari masyarakat terkait industri keuangan. Pengaduan ini banyak muncul lantaran banyak masyarakat yang belum mengetahui seluk beluk industri keuangan serta program yang ditawarkan.
"Dari yang masuk itu yang paling banyak sebetulnya mencari informasi, misalnya masyarakat ada tawaran produk seperti ini, itu bagaimana, ini suatu kemajuan," ujar Ketua OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Senin (24/2).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Muliaman mengklaim, banyaknya laporan dan pengaduan yang diterima lembaga ini menjadi indikator peningkatan kinerja OJK menyosialisasikan seluk beluk industri keuangan. Hal itu sesuai dengan amanat Undang-undang yang diberikan pada OJK.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia ini meminta pelaku industri keuangan baik bank maupun non-bank tetap memprioritaskan kepentingan konsumen. Sehingga masyarakat dapat semakin maksimal memanfaatkan produk jasa keuangan.
"Kita sekarang berhadapan dengan klien yang berbeda dengan lima tahun lalu, mereka lebih kritis, jadi kalau kita gagal pemberian layanan kita akan hilang loyalitas dari mereka, loyalitas nasabah menjadi penting, tanpa itu kita kehilangan bisnis kita," ucapnya.
Dia berharap, dengan keterbukaan informasi yang semakin meningkat, edukasi kepada masyarakat terhadap industri keuangan semakin masif. Ini dimaksudkan agar kerugian baik pribadi masyarakat maupun negara dapat dicegah.
"Mudah mudahan komunikasi yang diberikan ini mengurangi kerugian di masa depan dan saya kira nanti terus kita pantau, pemberian informasi itu, saya yakini pemberian informasi itu akan sangat bermanfaat dalam mengambil keputusan mengambil produk keuangan," terang Muliaman.
Baca juga:
Swasta rajin utang luar negeri, pemerintah sebut OJK wajib awasi
OJK masih bungkam soal akuisisi BTN oleh BRI dan Bank Mandiri
Pelaku pasar modal pertanyakan manfaat iuran untuk OJK
BRI anggap enteng iuran OJK
OJK gandeng BRI edukasi masyarakat soal produk keuangan