Pabrik Gula Tua Berdiri Sejak 1852 Dikelola PTPN III Raih Rendemen Tertinggi, Jadi Upaaya Capai Swasembada Gula
Pada tahun 1930-an Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba dan berbalik menjadi negara pengimpor gula.
Tiga pabrik gula yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara SGN anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan mencatatkan raihan rendemen tertinggi.
Tiga pabrik tersebut yakni PG Modjopanggoong, PG Ngadiredjo dan PG Gempolkrep. Periode Medio bulan Agustus capaian rendemen tiga PG tersebut berturut-turut 7,92, 7,67, dan 7,59.
- Dapat Tugas Jaga Stabilitas Pangan, Dirut PTPN: Produktivitas Tebu Meningkat Jadi 8 Ton Gula per Hektare
- Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
- Mencari Jejak Pabrik Gula di Wilayah Sleman, Kini Sudah Hilang Tak Berbekas
- Melihat Pembuatan Gula Aren Super di Darmaraja Sumedang, Si Manis yang Sulit Ditemukan di Kota
"PG Modjopanggoong berdiri pada tahun 1852, tetapi berhasil menorehkan kinerja terbaik pabrik gula, membuktikan anggapan yang salah selama ini bahwa kinerjanya jelek karena usia PG tua," ujar Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Moh. Abdul Ghani.
Menurutnya salah satu aspek yang mempengaruhi upaya pencapaian swasembada gula adalah faktor agronomi tebu, dan harus kembali pada best practise budidaya tebu.
Mengingat pada tahun 1930-an Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba dan berbalik menjadi negara pengimpor gula terbesar setelah cina setelah tahun 1967.
Pasca integrasi pengelolaan on farm kepada SGN, dilakukan standarisasi budidaya tebu dengan tujuan bahan baku tebu (BBT) yang dihasilkan berkualitas sehingga meningkatkan produktivitas gula.
Selain itu, lima pabrik gula yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara SGN anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan juga meraih penghargaan dalam acara Tea Walk dan Penganugerahan kinerja terbaik PTPN Group.
Kelima pabrik gula tersebut adalah PG Modjopanggoong, PG Gempolkrep, PG Ngadiredjo, PG Pradjekan dan PG Glenmore.
âKomitmen SGN memperkuat ekosistem tebu rakyat, dan juga melakukan penguatan pada performa kinerja pabrik. Lima PG kami meraih kinerja terbaik dalam PTPN awardâ, jelas Mahmudi Direktur Utama SGN.
Pasokan Bahan Baku Tebu
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus menjalin keharmonisan antara perusahaan dengan petani tebu. Ini dilakukan karena petani tebu telah membantu dan turut serta dalam kesuksesan giling tebu tahun 2022.
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mahmudi mengatakan, saat ini sebagian besar pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula PTPN Group berasal dari Tebu Rakyat (TR).
Oleh karena itu, dia menilai keberadaan Petani Tebu Rakyat (PTR) memiliki peranan penting terhadap operasional giling pabrik gula, khususnya dalam suplai bahan baku tebu ke pabrik.
"Kami merasa perlu memberikan rangsangan yang positif berupa penghargaan kepada petani," ujarnya dikutip di Jakarta, Selasa (9/5).
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
- Bupati Ipuk Lantik Guntur Priambodo Menjadi Pj Sekda Banyuwangi
- Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
- Survei LSI: Anies Bisa Jadi Penentu Pemenang Pilkada Jakarta 2024
- FOTO: Intip Proses Pembuatan Susu dari Bahan Dasar Ikan di Indramayu
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024