Pabrik Katalis Buatan Anak Bangsa Senilai Rp286 Miliar Diresmikan Jokowi, Ini Fungsinya
Pabrik katalis ini akan menjadi industri yang ramah lingkungan, mendukung pengembangan green fuel.
Program hilirisasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI, guna memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Pabrik Katalis Buatan Anak Bangsa Senilai Rp286 Miliar Diresmikan Jokowi, Ini Fungsinya
Pabrik Katalis Buatan Anak Bangsa Senilai Rp286 Miliar Diresmikan Jokowi, Ini Fungsinya
Pabrik Katalis Merah Putih karya anak bangsa, yang terletak di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Jawa Barat, menjadi salah satu proyek yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Produksi perdana pabrik ini dilakukan bertepatan dengan acara Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Rabu (13/9).
Jokowi mengapresiasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan seluruh stakeholder terkait yang telah berhasil menyelesaikan banyak proyek strategis nasional selama delapan tahun terakhir.
“Proyek Strategis Nasional ini tujuannya memberikan manfaat untuk masyarakat. Dalam delapan tahun terakhir PSN yang besar-besar telah diselesaikan 161 PSN dan menyerap tenaga kerja 11 juta orang, dan yang paling penting ini mendongkrak daya saing kita, competitiveness kita menjadi naik,” kata Jokowi.
Pabrik katalis pertama karya anak bangsa ini merupakan salah satu komitmen Pupuk Indonesia dalam program hilirisasi produk sekaligus mendukung kemajuan industri kimia nasional dalam mengurangi ketergantungan akan katalis impor.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa, program hilirisasi ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, guna memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional."Pupuk Indonesia akan terus berinovasi mengembangkan chemical business, karena masih banyak bahan baku kimia yang masih harus impor, termasuk produk katalis ini. Padahal Pupuk Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksinya," kata Rahmad.
Pabrik Katalis Merah Putih ini dibangun atas sinergi perusahaan BUMN, perguruan tinggi, dan pemerintah. Pabrik ini dioperasikan oleh PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina Lubricants (38 persen), PT Pupuk Kujang (37 persen), dan PT Rekacipta Inovasi Institut Teknologi Bandung atau ITB (25 persen). Pabrik Katalis Merah Putih ini berdiri di atas lahan seluas 2 hektare di Kawasan Industri Kujang Cikampek.
“Untuk tahap awal, katalis ini akan digunakan untuk sektor energi, offtaker-nya Pertamina. Namun untuk tahap selanjutnya kita akan masuk ke sektor petrokimia yang merupakan bagian dari industri pupuk,” kata Rahmad.
Rahmad menjelaskan, Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Kujang, berperan sebagai salah satu investor khususnya dalam kegiatan penyediaan lahan dan lain-lain.
Pabrik katalis ini akan menjadi industri yang ramah lingkungan, mendukung pengembangan green fuel, serta pengembangan energi baru dan terbarukan.
Rahmad juga menegaskan bahwa proyek ini sejalan dengan semangat transisi energi yang diangkat oleh negara-negara di dunia. Proyek katalis ini sendiri merupakan bagian dari roadmap dekarbonisasi perusahaan untuk pengembangan green energy.
Pabrik Katalis Merah Putih ini didesain memiliki kapasitas produksi sebesar 800 ton per tahun. Proses pembangunannya telah berlangsung selama 13 bulan dengan total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp286 miliar.
Contohnya, penggunaan katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa memerlukan suhu yang tinggi. Dengan demikian, katalis dapat menghemat energi dan mengurangi biaya produksi.
"Selain itu, katalis juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi Amonia dan Asam Sulfat, dimana keduanya merupakan bahan baku produksi pupuk," tutup Rahmad.