Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke Israel
Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
- 3 Jenis Investasi yang Bisa Kamu Coba Saat Rupiah Anjlok, Cocok Untuk Pemula
- Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
- Rupiah Anjlok ke Rp16.060 per USD, Airlangga: Masih Lebih Baik dari Korea hingga Jepang
- Akibat Serang Israel Pakai Rudal Balistik, Mata Uang Iran Anjlok ke Level 705.000 Rial per USD
Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke Israel
Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke Israel
Masyarakat tengah khawatir atas tren pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Melansir laman data Bloomberg, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperdagangkan pada angka Rp16.175 per dolar AS.
Namun, tak banyak yang tahu jika masih terdapat instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan saat nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan.
Berikut sejumlah instrumen investasi yang berpotensi mendatangkan untung meski nilai tukar Rupiah sedang lesu:
1. Saham dan Reksa Dana
Melansir laman sikapiuangmu.ojk.go.id, pelemahan Rupiah secara tidak langsung memberikan dampak negatif ke kondisi keuangan masyarakat akibat peningkatan harga di pasar, terutama untuk produk impor.
Di sisi lain, tren penguatan dolar AS ini bisa menjadi kesempatan untuk mulai berinvestasi, yaitu melalui saham dan reksa dana.
Misalnya, saat pelemahan kurs biasanya diikuti dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal.
Situasi ini sebenarnya momentum yang tepat untuk berinvestasi karena harga instrumen investasi saham yang juga turun.
"Sobat Sikapi bisa mulai berinvestasi dengan membeli saham atau reksa dana saat harga instrumen tersebut turun, lalu menjualnya kembali saat nilai tukar Rupiah dan IHSG kembali menguat dan harga instrumen investasi terkoreksi," jelas OJK.
2. Membeli Emas
Bagi Anda yang mencari investasi menguntungkan dalam jangka panjang, emas merupakan salah satu instrumen yang bisa diandalkan. Mengingat, harga emas cenderung mengalami kenaikan walaupun kurs Rupiah melemah.
Ini karena emas masih dianggap menjadi pilihan investasi tepat dan aman saat Rupiah melemah. Namun, investasi emas termasuk investasi jangka panjang. Artinya berarti baru bisa merasakan keuntungannya jika sudah berinvestasi di instrumen ini lebih dari 5 tahun.
"Naik turunnya harga emas memang tidak dapat diprediksi, mungkin saja saat Rupiah melemah harga emas naik dan mungkin saja sebaliknya. Namun, perubahan harga emas lebih stabil dibanding naik turunnya harga saham," tulis OJK.
3. Menabung di Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara (SUN) merupakan instrumen investasi yang tepat di tengah penurunan kurs Rupiah saat ini.
Selain memiliki return yang lebih besar daripada deposito, SUN juga memiliki keunggulan dari sisi keamanan karena risiko yang lebih minim dibandingkan obligasi korporasi, saham, dan reksa dana.
"SUN adalah jenis investasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs Dolar," sebut OJK.
Apalagi, pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan surat utang bagi investor ritel melalui Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Hanya dengan Rp5 juta, Anda bisa berinvestasi di ORI.
Meski demikian, Anda harus memastikan lembaga investasi telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lembaga keuangan yang mengantongi izin dari OJK menawarkan keamanan berinvestasi.