Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Arifin sebenarnya masih mempertanyakan apakah itu jadi sinyal atas gempuran rudal atau drone yang dilakukan oleh Iran ke Israel beberapa waktu lalu.
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyoroti konflik yang terjadi antara Israel vs Iran, yang dinilai bisa berdampak besar terhadap fluktuasi harga minyak dunia.
Khususnya setelah Israel melakukan serangan balasan ke dekat Kota Isfahan, Iran.
Arifin sebenarnya masih mempertanyakan apakah itu jadi sinyal atas gempuran rudal atau drone yang dilakukan oleh Iran ke Israel beberapa waktu lalu. Yang jelas, reaksi balasan Israel telah berimbas kepada pergolakan harga minyak dunia hari ini, Jumat (19/4).
"(Harga) minyak kemarin kan sudah di USD 87 (per barel). Tadi pagi subuh sempat di USD 90 (per barel), tapi siang turun lagi," ujar Arifin di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/4).
Dia berharap, pergolakan antara Israel vs Iran tidak lanjut memanas. Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket lantaran wilayah konflik berada di jalur perdagangan, selain juga banyak negara pemasok berada di sekitar itu.
"Mudah-mudahan ini, cubit-cubitan saja udah cukup ya kan. Cubit, cubit lagi, cukup seri," kata Arifin.
Meskipun, dia turut menyampaikan bahwa ketahanan stok energi Indonesia saat ini masih cenderung berkecukupan.
Pemerintah juga sudah menyiapkan strategi pengamanan apabila konflik peperangan semakin panas, sehingga membuat suplai minyak dari kawasan Timur Tengah tertahan.
"Indonesia sendiri stoknya kan cukup lah, tergantung dari commodity-nya, antara 17-30 hari. Kita sudah mengambil langkah-langkah pengamanan kalau nanti menghadapi kesulitan supply, terutama yang dari daerah-daerah konflik," tuturnya.