Pekerja Migran Identik Dengan Pembantu Rumah Tangga, Ini Kata Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan selama ini pekerja migran Indonesia selalu identik dengan profesi pembantu rumah tangga. Padahal, banyak pekerjaan lain di luar negeri yang bisa dijalani oleh para pekerja migran tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan selama ini pekerja migran Indonesia selalu identik dengan profesi pembantu rumah tangga. Padahal, banyak pekerjaan lain di luar negeri yang bisa dijalani oleh para pekerja migran tersebut.
Untuk itu, dia meminta para calon pekerja migran untuk meningkatkan kemampuan dan skill atau keterampilan sebelum berangkat ke negara penempatan. Sehingga dapat memperoleh pendapatan yang jauh lebih tinggi.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Siapa yang Jusuf Kalla kritik terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Apa yang dikritik oleh Jusuf Kalla terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
"Yang paling penting siap keterampilan. Karena tanpa keterampilan tentu akan sulit bekerja. Dan setiap keterampilan tentu mendapat penghargaan yang berbeda," kata Wapres JK di hadapan 6000 mantan dan calon pekerja migran dalam acara peringatan hari migran, di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (18/12).
Oleh sebab itu, pemerintah akan berusaha meningkatkan keterampilan para calon pekerja imigran. Pemerintah akan meningkatkan kualitas pekerja migran kita, bukan hanya untuk bekerja di rumah tangga atau bekerja di buruh kasar tapi bekerja dengan kemampuan yang lebih baik sehingga mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
Untuk itu, Wapres JK menyatakan tidak perlu ragu jika ingin bekerja di luar negeri, namun harus terlebih dahulu membekali diri dengan keterampilan yang mumpuni. Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah banyak Balai Latihan Kerja (BLK) yang memberikan edukasi terhadap calon pekerja migran.
"Jangan ragu-ragu apabila ingin ke luar negeri. Berlatih dulu di BLK yang tersedia atau di tempat-tempat lainnya yamg tersedia di politkenik dan sebagainya. Sehingga bekerja luar negeri tidak lagi pekerja Indonesia identik dengan pekerja rumah tangga, tapi juga identik dengan kemampuan skill yang baik semuanya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah telah menutup jalan pekerja imigran yang low skill atau berketerampilan rendah di beberapa begara yang memiliki banyak risiko.
"Indonesia telah menjaga kemungkinan itu dan itulah maka disamping mendorong biar punya kemampuan yang baik, juga moratorium atau melarang pekerja-pekerja yang kurang skillnya bekerja di beberapa negara tertentu karena itu bisa merusak hubungan kita dengan negara tersebut. Di saat itu juga risiko-risiko yang mungkin timbul. Dan itulah maka pada masa datang dan sekarang, pendidikan penting," ujarnya.
Selain itu, bekerja dengan keterampilan di luar negeri kelak akan menjadi sebuah pengalamab berharga yang dapat ditularkan kepada warga Indonesia lainnya.
"Disamping mendapat pendapatan, apabila bekerja dengan kemampuan skill yang bekerja di teknologi dengan baik tentu dapat dipakai lagi kemampuan itu apabila bekerja di luar negeri kemudian. Itu harapan kita semua. Yang berniat bekerja atau yang telah kembali dapat memberikan pengalamannya kepada yang lain," tutupnya.
Baca juga:
Pesan Wapres JK Untuk Para Pekerja Migran
BPJS Ketenagakerjaan Kenalkan Skema Baru Santunan dan Manfaat Untuk TKI
Wapres JK Peringati Hari Migran bersama 6000 Mantan dan Calon TKI di Sukabumi
Kekejaman Majikan Sutini di Singapura Terungkap dari Buku Harian
Derita TKI Sutini, Sakit Keras Sampai Meninggal Usai Pulang dari Singapura
BI Catat Remitansi TKI Capai USD 8,8 Miliar per Tahun