Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa
Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin
Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin
Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa
Mukini adalah pekerja migran Indonesia (PMI) yang beruntung. Bertahun-tahun bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga (ART), Mukini mendapatkan sosok bos yang sangat perhatian kepada masa depan dirinya.
-
Bagaimana pekerja Indonesia bisa bekerja di Inggris? Tuduhan pembayaran biaya ilegal di Indonesia menimbulkan pertanyaan tentang risiko eksploitasi dalam skema pekerja musiman, yang memungkinkan pekerja dari negara asing mendapatkan visa enam bulan untuk bekerja di perkebunan tetapi membuat mereka menanggung semua risiko keuangan.
-
Apa yang pekerja Indonesia lakukan di Inggris? Mereka datang ke Inggris Mei lalu dan dipecat pada Juni. Sejumlah pekerja Indonesia yang bekerja di sebuah perkebunan di Inggris dipecat hanya lima pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Mengapa BP2MI memperjuangkan Pekerja Migran Indonesia? Selama 4 tahun kepemimpinannya, Benny mengaku telah berjuang mengangkat derajat para Pekerja Migran Indonesia, serta memperlakukan mereka selayaknya pahlawan.
-
Siapa yang memuji inovasi Ditjen Imigrasi? 'Selaku mitra kerja Kemenkumham sekaligus Ditjen Imigrasi, saya mengucapkan selamat Hari Bhakti Imigrasi ke-74. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi berbagai pencapaian dari Ditjen Imigrasi yang sangat inovatif,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (26/1).
-
Bagaimana BP2MI membantu Pekerja Migran Indonesia? 'Saya sangat terkesan dan mengapresiasi pelepasan PMI hari ini. Di mana BP2MI sangat serius dan menjiwai bagaimana mewujudkan PMI legal yang memiliki dokumen lengkap,' tuntasnya.
Sosok Bos
Majikan Mukini bersikeras mendorong sang ART untuk menyelesaikan pendidikan formal hingga pendidikan vokasi. Sang majikan ingin memastikan kelak saat Mukini kembali ke Indonesia, ia bisa hidup lebih baik.
Pembelajar
Berkat dukungan sang majikan, Mukini semakin semangat meraih cita-citanya. Sejak awal ia ingin menaikkan derajat hidupnya dengan ilmu yang dia miliki. Setelah mengikuti kejar paket C (setara SMA), Mukini kembali didorong sang majikan untuk menempuh pendidikan diploma. Saat itu, ia memilih pendidikan diploma untuk guru TK. Sayangnya, setelah mengetahui karier sebagai guru di TK di Indonesia saat itu tidak menjanjikan, Mukini berpikir ulang.
Mukini dengan dukungan sang majikan akhirnya menempuh pendidikan diploma di bidang kesehatan tradisional. Ia meraih gelar diploma intermediat dan diwisuda saat usianya tepat 40 tahun.
Sempat Dianggap Gila
Mengutip YouTube PecahTelur, Mukini mengaku pernah dianggap gila oleh keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 2016, Mukini nekat pulang ke Indonesia dengan modal dua ijazah keahlian. Adapun hasil bekerja keras selama sembilan tahun di Hongkong ia gunakan untuk membiayai kedua anaknya yang masih sekolah, serta untuk biaya dirinya menempuh pendidikan. Mukini punya prinsip kuat bahwa pendidikan bisa mengubah nasibnya. Ia termotivasi menjadi sosok yang berilmu dan bisa menebar manfaat melalui ilmunya.
"Saya lima bersaudara, dan perempuan sendiri. Beberapa kakak laki-laki saya jadi pegawai negeri dan saya kena bullying. Tapi justru itu yang memotivasi saya untuk menjadi seperti sekarang," ungkap Mukini.Sementara itu, ada anggapan umum bahwa PMI sukses adalah yang pulang membawa banyak uang. Berbekal ijazah keahlian kesehatan tradisional, Mukini membuka lembaga kursus kesehatan tradisional di kampung halamannya, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Mantan Pekerja Migran Sukses
Senang Berbagi
Kini, Mukini berhasil membuktikan bahwa ijazah kesehatan tradisional yang ia miliki mengantarkan dia jadi ahli pijat terkenal di Tulungagung, bahkan seantero Indonesia. Ia mendirikan lembaga pelatihan kesehatan tradisional di Tulungagung.
Bahkan, hingga kini ia mengajarkan ilmu seputar kesehatan tradisional secara online dengan peserta dari berbagai negara, seperti Korea, Thailand, Hongkong, Malaysia, Brunei Darussalam. Selain itu, setiap hari Mukini membuka layanan pijat tradisional di kediamannya tanpa mematok harga khusus. Pasien boleh membayar seikhlasnya. Bahkan, ia menggratiskan layanan pijat untuk kaum miskin.