Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa
Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin
Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin
Mukini adalah pekerja migran Indonesia (PMI) yang beruntung. Bertahun-tahun bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga (ART), Mukini mendapatkan sosok bos yang sangat perhatian kepada masa depan dirinya.
Majikan Mukini bersikeras mendorong sang ART untuk menyelesaikan pendidikan formal hingga pendidikan vokasi. Sang majikan ingin memastikan kelak saat Mukini kembali ke Indonesia, ia bisa hidup lebih baik.
Berkat dukungan sang majikan, Mukini semakin semangat meraih cita-citanya. Sejak awal ia ingin menaikkan derajat hidupnya dengan ilmu yang dia miliki. Setelah mengikuti kejar paket C (setara SMA), Mukini kembali didorong sang majikan untuk menempuh pendidikan diploma. Saat itu, ia memilih pendidikan diploma untuk guru TK. Sayangnya, setelah mengetahui karier sebagai guru di TK di Indonesia saat itu tidak menjanjikan, Mukini berpikir ulang.
Mukini dengan dukungan sang majikan akhirnya menempuh pendidikan diploma di bidang kesehatan tradisional. Ia meraih gelar diploma intermediat dan diwisuda saat usianya tepat 40 tahun.
Mengutip YouTube PecahTelur, Mukini mengaku pernah dianggap gila oleh keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 2016, Mukini nekat pulang ke Indonesia dengan modal dua ijazah keahlian. Adapun hasil bekerja keras selama sembilan tahun di Hongkong ia gunakan untuk membiayai kedua anaknya yang masih sekolah, serta untuk biaya dirinya menempuh pendidikan. Mukini punya prinsip kuat bahwa pendidikan bisa mengubah nasibnya. Ia termotivasi menjadi sosok yang berilmu dan bisa menebar manfaat melalui ilmunya.
"Saya lima bersaudara, dan perempuan sendiri. Beberapa kakak laki-laki saya jadi pegawai negeri dan saya kena bullying. Tapi justru itu yang memotivasi saya untuk menjadi seperti sekarang," ungkap Mukini.
Sementara itu, ada anggapan umum bahwa PMI sukses adalah yang pulang membawa banyak uang. Berbekal ijazah keahlian kesehatan tradisional, Mukini membuka lembaga kursus kesehatan tradisional di kampung halamannya, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Kini, Mukini berhasil membuktikan bahwa ijazah kesehatan tradisional yang ia miliki mengantarkan dia jadi ahli pijat terkenal di Tulungagung, bahkan seantero Indonesia. Ia mendirikan lembaga pelatihan kesehatan tradisional di Tulungagung.
Bahkan, hingga kini ia mengajarkan ilmu seputar kesehatan tradisional secara online dengan peserta dari berbagai negara, seperti Korea, Thailand, Hongkong, Malaysia, Brunei Darussalam. Selain itu, setiap hari Mukini membuka layanan pijat tradisional di kediamannya tanpa mematok harga khusus. Pasien boleh membayar seikhlasnya. Bahkan, ia menggratiskan layanan pijat untuk kaum miskin.
Menaker mengapresiasi para Pekerja Migran Indonesia di Singapura yang mengisi hari liburnya dengan kegiatan positif.
Baca SelengkapnyaSelama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDuta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.
Baca SelengkapnyaModus tersangka memberangkatkan calon pekerja migran tidak sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaMereka yang gemar tantangan akan sangat menikmati pendakian-pendakian gunung ini di Eropa.
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pensiunan guru tersenyum bahagia bisa duduk di kursi kerja sang putra.
Baca SelengkapnyaPotret kece eks Panglima TNI hadiri undangan mantan Kasau.
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir sebelumnya ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mahasiswa magang ke Jerman.
Baca Selengkapnya