Peluang bisnis barang diskonan ala generasi milenial
Wakil Ketua Umum Bidang Penelitian dan Standardisasi Indonesia E-Commerce, Sofian Lusa, menilai perkembangan digital saat ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan. Melalui perdagangan elektronik atau biasa disebut dengan e-commerce para generasi muda bisa meraup keuntungan.
Perkembangan teknologi digital telah memberikan banyak pengaruh terhadap pola transaksi bisnis. Bahkan, pelaku usaha dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan pola bisnis, khususnya ketika era disruptif menjadi sebuah keniscayaan yang kini tidak bisa dihindarkan.
Wakil Ketua Umum Bidang Penelitian dan Standardisasi Indonesia E-Commerce, Sofian Lusa, menilai perkembangan digital saat ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan. Melalui perdagangan elektronik atau biasa disebut dengan e-commerce para generasi muda bisa meraup keuntungan.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa itu diskon? Diskon adalah sebuah strategi pemasaran yang memberikan potongan harga kepada konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah ulasan produk di e-commerce adalah palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu “saya akan merekomendasikan” dan “produk ini sangatlah hebat.” Pertanda lain dari ulasan palsu adalah adanya antusiasme yang berlebih dan hiperbola dalam menjelaskan suatu produk yang dibeli. Biasanya hal ini terjadi pada peralatan dapur atau barang elektronik. Selain itu, tanda ulasan palsu lainnya adalah biasanya reviewer ini berasal dari orang yang tidak tinggal di negara tersebut.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Apa saja tipe perilaku konsumen dalam belanja online? Momen Mega Sale, menurutnya, bukan sekadar belanja dan membayar, melainkan mencerminkan berbagai pola perilaku konsumen.Berikut empat tipe perilaku konsumen dalam berbelanja online. The Bargain Hunters Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce. •The Inspirational Hunters Pada perilaku ini, konsumen senang mengadopsi tren-tren terbaru. Mereka akan secara proaktif mencari tren yang ada, kemudian mereka tidak hanya sekedar membeli tapi juga sudah memiliki bayangan ketika barang yang ia beli sudah didapat. Biasanya konsumen yang berperilaku seperti ini, suka melihat komentar-komentar pembeli lain dan percaya terhadap review yang ditulis di aplikasi. The Effortless Shoppers Konsumen dengan perilaku ini akan memiliki gaya berbelanja yang ingin serba cepat, tidak memerlukan usaha banyak tetapi ia bisa dapat yang diinginkan. Dalam kategori ini, konsumen akan merasa tidak masalah jika membayar dalam jumlah lebih, yang penting bisa sampai dengan cepat. The Purposefull Shoppers Dalam kategori ini, konsumen memiliki prinsip. Misalnya, konsumen memiliki prinsip untuk selalu menggunakan barang lokal, maka ia membeli barang yang hanya berasal dari brand lokal. Pada konsumen seperti ini, biasanya tidak masalah menghabiskan uang lebih banyak asalkan sesuai dengan prinsip yang ia punya.
-
Apa yang dimaksud dengan diskon ganda dalam konteks potongan harga? Diskon ganda yang biasa kita temukan adalah seperti 50%+20%. Contoh diskon ganda tersebut bukan berarti jumlah diskon menjadi 70%. Namun, diskon ganda tersebut berarti harga awal dihitung diskon 50% terlebih dahulu, hasilnya dihitung lagi dengan diskon 20%.
"Sekarang tren anak muda datang ke mal menghasilkan uang. Sekarang bisa bawa handphone ada barang diskon, kemudian dia foto, apa yang dilakukan anak muda ini kemudian barang itu ditaruh di marketplace," kata Sofian dalam acara diskusi yang di Gelar di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (30/10).
Sofian menyebut, kemudahan teknologi inilah yang kerap dimanfaatkan oleh generasi milenial. Dengan bebas, kata Sofian, mereka bisa sewaktu-waktu datang ke pusat belanja dan mencari apa yang sekiranya tengah dibutuhkan oleh masyarakat.
"Dia taruh barang yang difoto taruh di marketplace, dia taruh harganya lebih, dia tinggal menunggu aja dari misalnya lima marketplace yang ditaruh pasti ada yang belanja," kata Sofian.
"Tren ini sederhana tapi udah dilakukan oleh mahasiswa yang menurut mereka pasarnya ada difoto publish," tambah Sofian.
Bahkan, kata Sofian beberapa aplikasi chat seperti WhatsApp pun bisa menjadi forum jual beli mereka. Fenomena ini tidak ada pada lima bahkan 10 tahun lalu. "Ini banyak anak muda yang kreatif, ini menantang mereka jadi entrepreneur atau teknopreneur," pungkasnya.
Baca juga:
Maknai sumpah pemuda zaman now, kembali dari luar negeri untuk berkontribusi bagi RI
Program Shopee 11.11 tawarkan ragam promo untuk 220 juta produk
2019, Pengusaha kecil Indonesia dapat pembinaan dari Alibaba
Lima produk Indonesia ikut festival belanja online terbesar China
Transformasi digital, JNE gandeng Oracle kembangkan sistem pintar pelacakan barang
Bukalapak rangkul toko kelontong sebagai mitra bisnis
Pesan bos Bukalapak saat maraknya perusahaan berorientasi tenaga kerja lepas di RI